Imbas Covid-19, Rasisme Terhadap Orang Asia di AS Dianggap Sangat Keji, Diludahi Hingga Ditusuk

3 Juni 2020, 20:30 WIB
RASIALIS Amerika Serikat /Getty Images/.*/Getty Images

MANTRA SUKABUMI – Kondisi Amerika Serikat hingga saat ini masih mencekam akibat kerusuhan yang terjadi aksi dari demonstran atas kematian Goerge Floyd.

Di tengah wabah COVID-19 yang masih menghantui AS, aksi protes rasisme terhdap kelompok kulit hitam di Amerika Serikat bukan hanya saat ini saja, akan tetapi sudah melekat sedari dulu.

Bahkan belum lama ini warga Amerika Serikat yang berasal dari Asia menjadi bulan-bulanan penduduk AS lain terkait imbas dari COVID-19.

 Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Dikabarkan akan Buka Kembali Sekolah Pertengahan Juli, Ini Faktanya

Tidak terlepas dari sebuah pernyatan presiden Donald Trump yang dianggap sebagai ujaran kebencian yang menyebut asal-usul wabah COVID-19 dari Tiongkok sebagai wilayah Asia sehingga memicu hal tersebut.

Dilansir BBC News, Tracy Wen Liu, menjalani hidup normal selama bertahun-tahun di AS, namun saat Covid-19 muncul ia menjadi kelompok paling menonjol.

Terlebih ketika AS melaporkan angka kematian akibat Covid-19 mencapai 100.000 orang.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Dikabarkan Hapus TAP MPRS Tentang Larangan Ajaran Komunisme di RI, Ini Faktanya

Dalam kasusnya, Liu mengatakan seorang temanya yang berasal dari Korea Selatan didorong dan diteriaki beberapa orang Amerika Serikat di tempat berbelanja.

Kemudian diminta pergi hanya karena dia orang Asia dan mengenakan masker.

Lebih kejam, di New York, California dan Texas, orang-orang Asia Timur diludahi, ditinju atau ditendang dan yang paling parah bahkan sampai ditusuk.

 Baca Juga: Beredar kabar Sebut Jokowi Presiden Beda Kelas, Dulu VVIP Sekarang Kelas Ekonomi, Simak Faktanya

Lonjakan prasangka Anti-Asia membuat para orang Asia di AS hidup dengan sangat tidak nyaman. Kererasan perundungan atau pelecehan seperti makanan sehari-hari bagi mereka.

"Tujuan saya ketika pertama kali datang ke sini lima tahun yang lalu adalah menyesuaikan diri dengan budaya Amerika secepat mungkin," ujar Liu.

"Lantas pandemi menyadarkan saya bahwa karena saya orang Asia, dan karena penampilan saya atau di mana saya dilahirkan, saya tidak pernah bisa menjadi salah satu dari mereka." tambahnya.

 Baca Juga: Helmy Yahya Dikabarkan Dipecat Sebagai Dirut TVRI Karena Sempat Putar Film G30S/PKI, Simak Faktanya

Sebelumnya, artikel ini telah terbit di laman Pikiranrakyat.pangandaran.com dengan judul Diludahi, Ditendang hingga Ditusuk, Tindakan Keji Amerika Serikat kepada Orang Asia Imbas Covid-19".

Usai Liu melihat beberapa teman mendapatkan perlakuan tak adil di AS, ia memutuskan untuk memiliki senjata.

Bukan untuk menyakiti, melainkan Liu mengatakan guna melindungi diri dari serangan tiba-tiba.

"Saya harap saya tidak akan menggunakannya," ujarnya, seraya menambahkan, "Karena kalau itu terjadi situasi akan menjadi sangat.. sangat.. buruk, sesuatu yang bahkan tidak ingin saya bayangkan."

 Baca Juga: AS Pertimbangkan Warga Hong Kong Boleh Tinggal di Negaranya, sebagai Respon atas Keputusan Tiongkok

Pihak berwenang di New York City dan Los Angeles mengungkapkan berbagai insiden terkait kebencian terhadap orang-orang keturunan Asia di AS mengalami peningkatan.

Sementara itu sebuah pusat pelaporan yang dikelola oleh kelompok-kelompok advokasi dan Universitas Negeri San Francisco mengatakan pihaknya menerima lebih dari 1.700 laporan diskriminasi terkait virus corona dari setidaknya 45 negara bagian AS sejak diluncurkan pada bulan Maret.**(Ayunda Lintang Pratiwi/PR Pangandaran).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler