Corona Terus Mengancam, China Tawarkan Vaksin Covid-19 pada Pekerja Industri Penerbangan

3 September 2020, 15:20 WIB
Ilustrasi corona.*pixabay /

MANTRA SUKABUMI - China telah menawarkan vaksin virus corona eksperimental kepada pekerja industri penerbangan, menurut pemberitahuan peraturan yang dilihat oleh Reuters, dalam upaya untuk menginokulasi kelompok berisiko tinggi untuk mencegah kemungkinan kebangkitan kembali saat ekonomi dibuka kembali.

China, yang memiliki empat vaksin COVID-19 pada tahap akhir uji coba pada manusia, meluncurkan program vaksin penggunaan darurat pada Juli, berharap dapat meningkatkan kekebalan kelompok-kelompok seperti pengawas perbatasan atau pekerja industri medis.

Pekerja garis depan di maskapai penerbangan China, bandara, China National Aviation Fuel Group dan TravelSky Technology Limited akan diberikan kandidat vaksin secara sukarela, pemberitahuan dari regulator penerbangan China, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Baca Juga: Dunia Muslim dan Turki Kutuk Keputusan Charlie Hebdo atas Diterbitkan Ulang Kartun Nabi Muhammad

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Semua Negara Terbang Melintasi di Atas Langitnya

Administrasi Penerbangan Sipil China telah meminta sektor dan perusahaan ini untuk mengumpulkan daftar informasi pribadi karyawan yang bersedia menerima vaksin, tambah pemberitahuan itu.

Vaksinasi ini "sebagai tanggapan atas kemungkinan gelombang kedua infeksi yang meletus di musim gugur dan musim dingin, dan tekanan besar yang dihadapi pekerjaan kami untuk mencegah kasus impor karena negara-negara barat dibuka kembali meskipun ada pandemi", menurut pemberitahuan itu.

Sementara regulator tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters, beberapa anggota staf di Air China, China Southern Airlines dan Juneyao Airlines mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima pemberitahuan tersebut.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, Arab Saudi Izinkan Semua Negara Terbang Melintasi di Atas Langitnya

Baca Juga: Tentara Libya Tuduh Pasukan Haftar Langgar Gencatan Senjata

Juneyao mengatakan, pihaknya telah menyerahkan daftar karyawan yang bersedia mengambil vaksin tersebut. Maskapai lain tidak segera membalas permintaan komentar.

Belum jelas calon vaksin mana yang akan diberikan dan berapa orang yang akan divaksinasi.
Setidaknya dua vaksin eksperimental, satu dari Sinovac Biotech Ltd dan lainnya dari China National Biotec Group, telah disetujui untuk penggunaan darurat di China.

Belum ada vaksin yang lolos uji coba berskala besar dan final untuk membuktikan bahwa vaksin itu cukup efektif untuk melindungi orang dari tertular virus yang telah menyebabkan lebih dari 860.000 kematian secara global.**.

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler