Buat Geram Presiden China Xi Jinping, Usai AS Tiba di Taipei Picu Ketegangan Berlanjut

21 September 2020, 14:50 WIB
Buat Geram Presiden China Xi Jinping, Usai AS Tiba di Taipei Picu Ketegangan Berlanjut /PIT/.*/PIT

MANTRA SUKABUMI - Isu sensitif yang menjadikan hubungan Amerika Serikat dengan China ialah isu Taiwan.

Sebab, tak jarang Taiwan menjadi jalan Amerika Serikat untuk memanasi China. Bahkan militer Amerika Serikat sudah sejak lama ditempatkan di wilayah Taipei.

Oleh sebab itu, dengan ditempatkannya militer AS dan juga seringnya para petinggi Washington berkunjung ke Taiwan membuat Presiden China Xi Jinping geram.

Baca Juga: Presiden Taiwan: Latihan Tempur China Menujukan Ancaman Bagi Seluruh Wilayah

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Melihat hal tersebut, Xi Jinping pun tak tinggal diam, ia langsung mengambil langkah tegas dengan mengerahkan jet tempurnya.

Selain itu, Xi Jinping juga menyerukan supaya militer China bersiap untuk menginvansi Taiwan jika sewaktu-waktu ada perintah dari dirinya.

Dilansir dari Zonajakarta.Pikiran-Rakyat.com, Amerika Serikat diketahui belakangan ini menjadi musuh besar bagi China, bukan hanya tentang kemiliteran saja, akan tetapi hampir di seluruh bidang.

Termasuk isu Taiwan yang membuat China merasa tak rela jika Taiwan dikuasai oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Setelah Uji Covid-19, Indonesia Hentikan Ekspor dari Produsen Makanan Laut ke China

Baca Juga: Sampai di Kampung Halaman, Jenazah Riki Rifaldi ABK Kapal China Dimakamkan

China pun melakukan latihan militer di Selat Taiwan bersamaan dengan kedatangan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi Keith Krach.

Krach tiba di Taipei pada Kamis lalu untuk menghadiri upacara peringatan mantan presiden Lee Teng-hui yang dijuluki Mr. Demokrasi oleh rakyat Taiwan. Kedatangan Krach ke Taiwan makin membuat China murka.

Beijing menilai kedatangan utusan AS ke Taiwan hanya akan membuat gaduh. Negara yang dipimpin Presiden Donald Trump itu dianggap telah melewati batas dan terlalu ikut campur urusan Taiwan yang diklaim China sebagai wilayah otoritasnya.

Reaksi keras dikeluarkan Presiden Xi Jinping, terlebih setelah ada informasi jika Krach datang ke Taiwan terkait rencana Taiwan mendapatkan sejumlah sistem pertahanan baru dari AS.

Baca Juga: Jubir Presiden Tegaskan Pilkada 2020 Tetap Digelar Sesuai Jadwal, dengan Protokol Kesehatan Ketat

Baca Juga: Resmi, Mulai Hari Ini Amerika Serikat Larang Warganya Gunakan Aplikasi TikTok dan WeChat

Xi Jinping langsung memerintahkan pesawat jet tempur keluar dari kandangnya dengan dalih latihan militer.Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) juga telah mengirim 19 jet tempurnya melintasi Selat Taiwan.

Pesawat-pesawat itu mendekati pulau pada saat Krach menghadiri upacara peringatan mediang mantan Presiden Taiwan Lee Teng-hui pada Sabtu, 19 September 2020.

Xi Jinping menyebut upaya itu dilakukan agas AS tidak bisa semena-mena masuk ke Taiwan begitu saja.

Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, 19 jet tempur China yang melintas mendekati Taiwan dan berhasil diidentifikasi oleh Angkatan Udara Taiwan.

Baca Juga: Tak Terima Dianggap Tak Paham Kurikulum, Nadiem Makarim Bantah Hapus Pelajaran Sejarah

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Zonajakarta.Pikiran-Rakyat.com dengan judul AS Tiba di Taipei, Xi Jinping Perintahkan Angkatan Perang China Bersiap Invasi Taiwan.

Jumlahnya terdiri dari 12 pesawat tempur J-16, dua pesawat tempur J-10, dua pesawat tempur J-11, dua pesawat pembom H-6, dan satu pesawat anti-kapal selam Y-8.

"ROCAF mengacak pesawat tempur dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara untuk memantau aktivitas mereka," terang Kementerian Pertahanan Taiwan dikutip zonajakarta.com dari Reuters dan Galamedia, Minggu (20/9/2020).

Dalam laporan Global Times menyatakan, belum pernah terjadi sebelumnya Angkatan Udara Taiwan melihat pesawat PLAAF terbang dekat dengan pulau Taiwan.

Namun jika AS tetap ngotot melanjutkan kerjasamanya dengan Taiwan, kemungkinan perang besar antara China dan Taiwan akan pecah dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Rusia Sebut Kemerdekaan Palestina Sebagai Kunci untuk Meredam Konflik di Timur Tengah

Baca Juga: Dukung Indonesia Tolak Klaim Nine Dash Line, China Digeruduk Negara-negara Eropa

"Jet PLA hanya 'satu inci' dari pulau Taiwan. Jika AS dan pulau itu melanjutkan kolusi mereka untuk memisahkan pulau itu dari China, kami yakin PLA cukup tegas untuk meluncurkan rudal jelajah ke seluruh pulau," paparnya.**( Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler