Gawat, Perang Armenia-Azerbaijan Pecah, Belasan Orang Tewas

28 September 2020, 22:52 WIB
Bentrokan meletus antara Armenia dan Azerbaijan terkait sengketa wilayah Nagorno-Karabakh [Screengrab / Al Jazeera] /

MANTRA SUKABUMI - Senin, 28 September 2020 dini hari waktu setempat, terjadi pertemuan antara pasukan Armenia dan Azerbaijan.

Perang antara pasukan Armenia dan Azerbaijan terjadi di sepanjang perbatasan wilayah Nagorno-Karabakh.

Setidaknya 16 tentara dan dua warga sipil tewas, sementara ratusan lainnya luka-luka. Belum jelas motif yang memicu pertempuran tersebut, namun disebut sebagai bentrokan terbesar yang pernah terjadi sejak 2016.

Baca Juga: Erdogan: Dengan Menyerang Azerbaijan, Armenia Merupakan Ancaman Terbesar Stabilitas Perdamaian

Otoritas Nagorno-Karabakh mencatat, bentrokan terjadi di ibu kota wilayah Stepanakert dan kota Martakert dan Martuni.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan mengatakan penembakan juga menghantam wilayah Armenia dekat kota Vardenis.

Sementara itu, Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev saat ini telah memberlakukan darurat militer dan jam malam di beberapa wilayah negaranya.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi lokal, Ilham menyatakan ada kerugian yang diderita akibat serangan pasukan Armenia.

Baca Juga: Kisah Pedagang Hidangan Mie Goreng China Populer yang Diberi Sentuhan Khas India

“Ada kerugian di antara pasukan Azerbaijan dan penduduk sipil akibat pemboman Armenia. Banyak unit peralatan militer musuh telah dihancurkan,” ucapnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman PMJ News pada Senin, 28 September 2020.

Menteri Luar Negeri Rusia saat ini dilaporkan tengah melakukan kontak intensif dengan kedua pihak. Ia berupaya untuk membujuk keduanya menstabilkan situasi.

Senada, Perdana Menteri Albania Edi Rama selaku ketua Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, meminta kedua pihak untuk menghentikan pertempuran.

Baca Juga: Kasus Baru Virus Corona Korea Selatan Menurun Menjelang Musim Liburan

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, yang negaranya berbatasan langsung dengan Azerbaijan dan Armenia menyerukan agar permusuhan antara kedua negara segera diakhiri dan mendesak dialog perdamaian.

“Kami menyerukan diakhiri segera permusuhan dan mendesak dialog untuk menyelesaikan perbedaan. Tetangga kami adalah prioritas kami dan kami siap memberikan layanan yang baik untuk memungkinkan pembicaraan,” tuturnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler