Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh, Trump Sebut Mengecewakan dan Kedua Negara Akan Bersatu Kembali

28 Oktober 2020, 19:40 WIB
Presiden AS Donald Trump /The Economist

MANTRA SUKABUMI - Presiden Donald Trump mengatakan hari Selasa bahwa runtuhnya gencatan senjata antara Azerbaijan dan Armenia "mengecewakan".

Presiden mengatakan kedua negara akan "bersatu kembali" karena kekerasan meningkat antara kedua tetangga terkait wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki.

"Yah, mereka sudah melakukannya selama bertahun-tahun. Ya, mengecewakan melihat itu. Itulah yang terjadi ketika anda memiliki negara-negara yang telah melakukannya untuk waktu yang lama. Itu akan kembali bersama," kata Trump.

Baca Juga: Istana Beri Kabar Mengejutkan Terkait UU Cipta Kerja, KSPI: Buruh Akan Ikuti Anjuran Pemerintah

Baca Juga: Bantuan Cair Usai Dapat SMS, Ini Cara Daftar dan Cek Penerima BLT BPUM UMKM di eform.bri.co.id/bpum

Dikutip mantrasukabumi.com dari dailysabah.com, bahwa pernyataannya muncul setelah gencatan senjata yang ditengahi Washington akhir pekan lalu berumur pendek setelah Azerbaijan mengatakan Yerevan melanggar gencatan senjata.

Baku mengatakan hari Senin bahwa pasukan Armenia terus menyerang pemukiman sipil Azerbaijan dan unit militer, meskipun ada gencatan senjata kemanusiaan baru.

Gencatan senjata sementara yang ditengahi oleh AS baru-baru ini diumumkan hari Minggu dan mulai berlaku pada pukul 8 pagi waktu setempat (0400GMT) Senin.

Gencatan senjata pertama, mencapai 10 Oktober, dilanggar dalam waktu 24 jam ketika Armenia menyerang Ganja dengan rudal yang merenggut nyawa warga sipil.

Gencatan senjata kedua 17 Oktober kembali dilanggar oleh Armenia.

Sejak bentrokan meletus 27 September, Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan.

Baca Juga: Iblis di Akhirat Kelak Akan Khutbah yang Akan Buat Semua Orang Menangis

Baca Juga: Ternyata 10 Golongan Wanita Ini Dilaknat Allah SWT Berdasarkan Hadits Nabi SAW

Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua dari Majelis Umum PBB, serta organisasi internasional, menuntut "penarikan segera, lengkap dan tanpa syarat pasukan pendudukan" dari wilayah Azerbaijan yang diduduki.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler