Beberapa hewan seperti cerpelai dan musang ditemukan memiliki reseptor yang sangat mirip dengan manusia, sementara yang lain sangat berbeda.
Teori asal lain yang berputar-putar dalam rumor konspirasi selama berbulan-bulan adalah bahwa Institut Virologi Wuhan terlibat dalam wabah tersebut.
Dengan latar belakang ketegangan diplomatik, Presiden AS Donald Trump menggembar-gemborkan gagasan itu, mengklaim virus itu mungkin bocor dari lab biosafety.
China membantah tuduhan tersebut.
Sementara Simon-Loriere mengatakan masih belum mungkin untuk sepenuhnya mengesampingkan gagasan bahwa virus itu lolos secara tidak sengaja, dia menekankan bahwa "tidak ada indikasi bahwa itu adalah buatan manusia".
“Semua unsur genomnya sudah teramati di alam, terutama pada kelelawar coronavirus,” ujarnya.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
MENGURAI TEKA-TEKI
WHO mengatakan memahami bagaimana epidemi dimulai adalah "penting untuk mencegah masuknya lebih lanjut ke populasi manusia".
Namun telah diperingatkan bahwa proses melacak bagaimana penyakit yang melompat dari hewan "adalah teka-teki yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dipecahkan".