MANTRA SUKABUMI – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Vaksin berguna untuk mencegah berkembangnnya virus dalam tubuh manusia. Terkait dengan kasus virus Corona, pemerintah mendatangkan vaksin virius corona pada akhir November 2020.
vaksin yang akan digunakan di Indonesia harus masuk dalam daftar yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga vaksin tersebut aman digunakan.
Vaksin ini nantinya tidak langsung disuntikan ke pasien, masih deperlukan pengecekan lebih mendalam oleh BPOM. Direncanakan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan akan dilakukan penyuntikan terhadap pasien terkonfirmasi virus corona.
Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun
Baca Juga: Habib Rizieq Peringatkan Polisi Soal Aksi Teror, Ferdinand Hutahaean Berikan Pendapat Ini
Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman antaranews pada Rabu, 18 Nopember 2020, bahwa kesehatan masyarakat adalah yang utama, sehingga untuk melakukan penyuntikan, vaksin yang digunakan harus teruji di Badan pengawsan obat dan makanan (BPOM).
“Pemerintah berupaya untuk mendatangkan vaksin Covid-19 pada akhir November. Apabila tidak memungkinkan, maka vaksin tersebut masuk bulan Desember. Untuk proses penyuntikkan diperkirakan di akhir atau awal tahun nanti,” ujar Presiden Republik Indonesia joko Widodo saat mengunjungi Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 18 November 2020.
“Kita berharap vaksin ini datang di akhir November ini, kita ingin berusaha tapi kalau tidak bisa ya berarti masuk ke bulan Desember. Baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bahan baku nantinya yang akan diolah di Biofarma,” ujar Jokowi sebagaimana yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
“vaksin yang akan digunakan di Indonesia harus masuk dalam daftar yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). ketentuan wajib dilaksanakan,” ujar Jokowi
“Semua vaksin yang kita pakai harus masuk dalam list-nya WHO, ini wajib. Harus masuk ke list-nya WHO,” sambungnya.