Bendera Azerbaijan Berkibar di Distrik Terakhir Usai Armenia Serahkan Wilayah yang Disengketakan

- 2 Desember 2020, 13:05 WIB
Seorang tentara Azerbaijan memasang bendera nasional di tiang lampu di kota Lachin, yang diserahkan oleh Armenia berdasarkan kesepakatan damai yang mengakhiri pertempuran selama berminggu-minggu, pada hari Selasa. (AFP)
Seorang tentara Azerbaijan memasang bendera nasional di tiang lampu di kota Lachin, yang diserahkan oleh Armenia berdasarkan kesepakatan damai yang mengakhiri pertempuran selama berminggu-minggu, pada hari Selasa. (AFP) /


MANTRA SUKABUMI – Bendera negara Azerbaijan pada Selasa berkibar di distrik terakhir yang dikibarkan oleh tentaranya setelah diserahkan oleh Armenia di bawah kesepakatan damai yang mengakhiri pertempuran selama berminggu-minggu atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Dalam semalam satu truk militer Azerbaijan memasuki distrik Lachin, mengambil alih tiga wilayah terakhir di sekitar Karabakh yang diserahkan oleh Armenia di bawah perjanjian yang ditengahi Rusia.

Pada saat tentara Azerbaijan mengibarkan bendera di atas gedung administrasi di kota Lachin pada dini hari secara kebetulan dilihat oleh Jurnalis AFP.

Baca Juga: Arab Saudi Berhasil Jinakan Penyebaran Virus Corona dengan Cepat hingga Menuju Kesuksesan Global

Armenia setuju untuk menyerahkan tiga distrik (Aghdam, Lachin dan Kalbajar) sebagai bagian dari kesepakatan November yang menghentikan serangan Azerbaijan yang telah merebut kembali sebagian wilayah yang hilang dari separatis Armenia dalam perang tahun 1990-an.

Berdasarkan perjanjian tersebut, sekitar 2.000 penjaga perdamaian Rusia dikerahkan di antara kedua sisi dan di sepanjang koridor Lachin, rute sepanjang 60 kilometer (35 mil) melalui distrik yang menghubungkan kota utama Karabakh, Stepanakert ke Armenia.

Kendaraan militer Rusia menemani truk Azerbaijan yang melaju di sepanjang koridor semalaman dan ditempatkan di persimpangan jalan utama di Lachin.

Sebagian besar penduduk kota melarikan diri sebelum pengambilalihan, tetapi Levon Gevorgyan, 48 tahun, pemilik toko kelontong lokal, mengatakan dia telah memutuskan untuk tinggal.

“Saya hanya takut pada Tuhan. Saya sudah di sini selama 22 tahun, saya mulai dari nol, saya membangun semuanya, ”katanya.

“Saya harap saya bisa melanjutkan, saya masih memiliki pinjaman yang harus dibayar. Jika saya harus pergi, saya akan membakar semuanya," lanjutnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Arab News.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x