Presiden Turki Harap Rakyat Prancis Segera Singkirkan Macron, Erdogan: Dia Sangat Berbahaya

- 5 Desember 2020, 11:35 WIB
Presiden Turki Recep Teyyip Erdogan
Presiden Turki Recep Teyyip Erdogan /instagram/erdogan/

MANTRA SUKABUMI – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jumat bahwa dia berharap Prancis akan menyingkirkan Emmanuel Macron sesegera mungkin, demikian serangan terbaru dalam perang kata-kata yang meningkat antara kedua pemimpin tersebut.

Turki terlibat dalam serangkaian sengketa dengan Prancis dan mitra UE-nya, mulai dari ketegangan di Mediterania timur hingga wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan .

Perselisihan antara Turki dengan Prancis terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena Macron telah bergerak untuk menindak ekstremisme Islam setelah beberapa serangan di tanahnya.

Baca Juga: Puaskan Rasa Ngidam dari Kota-Kota Asia Favorit

Baca Juga: Cek Fakta: Menko Polhukam Mahfud MD Jadi Korban Pemecatan Presiden Jokowi, Ini Faktanya

"Macron adalah masalah bagi Prancis. Dengan Macron, Prancis sedang melewati periode yang sangat, sangat berbahaya. Saya berharap Prancis akan menyingkirkan masalah Macron secepat mungkin," kata Erdogan kepada wartawan usai salat Jumat di Istanbul.

Dia mengatakan Prancis harus mencampakkan pemimpin mereka "jika tidak, mereka tidak akan bisa melepaskan rompi kuning ", merujuk pada gerakan protes yang meletus di Prancis pada 2018.

"Rompi kuning nantinya bisa berubah menjadi rompi merah," kata Erdogan, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Dikutip mantrasukabumi.com dari france24.com, Jumat, 4 Desember 2020.

Pemimpin Turki telah berulang kali menyarankan agar Macron mendapatkan "pemeriksaan mental" dan mendesak rakyat Turki untuk memboikot produk berlabel Prancis.

Kecaman Erdogan datang ketika Uni Eropa mempertimbangkan menjatuhkan sanksi terhadap Turki pada pertemuan puncak 10 Desember, sebagian besar karena kebuntuannya dengan anggota UE Yunani di Mediterania timur.

Para diplomat mengatakan bahwa Paris mendesak untuk tindakan hukuman semacam itu terhadap Ankara bahkan jika beberapa anggota kunci Uni Eropa - terutama Jerman - lebih berhati-hati dan menginginkan pendekatan diplomatik.

Baca Juga: Selalu Ada Drama Habib Rizieq Shihab, Secara Mengejutkan Haikal Hassan Jawab Sepakat

"Kami siap menggunakan sarana yang kami miliki," kata ketua Dewan Eropa Charles Michel, mengungkapkan kekecewaan atas "tindakan sepihak" dan "retorika permusuhan" Ankara.

Dalam wawancara yang disiarkan televisi hari Jumat, Macron tampak tidak mau ditarik ke babak baru penghinaan dengan Erdogan.

"Saya percaya pada rasa hormat ... Saya pikir makian di antara para pemimpin politik bukanlah metode yang baik," kata Macron. **

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x