Donald Trump Kecam Mahkamah Agung karena Menolak Batalkan Kemenangan Joe Biden dalam Pemilu AS

- 13 Desember 2020, 11:55 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan kekecewaan terhadap Mahkamah Agung yang telah menolak membatalkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan Presiden AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan kekecewaan terhadap Mahkamah Agung yang telah menolak membatalkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan Presiden AS. /Instagram/@realdonaldtrump/

Baca Juga: Lebanon Kerahkan Pasukan Jaga Rumah Ketua Parlemen Nabih Berri yang Menjadi Sasaran Pengunjuk Rasa

Baca Juga: Jarang Orang Tahu! Ternyata Buah Semangka Miliki 7 Manfaat Kesehatan Berikut Ini

Pengadilan mengatakan Texas tidak memiliki kedudukan hukum untuk membawa kasus itu, tiba-tiba mengakhiri apa yang disebut-sebut Trump dalam beberapa hari terakhir sebagai harapan terbaiknya untuk membatalkan pemilihan. Tiga hakim agung yang dinominasikan oleh Trump, Amy Coney Barrett, Neil Gorsuch dan Brett Kavanaugh, menandatangani perintah pengadilan tanpa komentar.

Dalam serangkaian tweet yang tampaknya membuat frustrasi, presiden juga mengecam jaksa agung setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Barr tahu awal tahun ini tentang penyelidikan pajak putra Biden Hunter.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh tim transisi presiden terpilih, Hunter Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa Kantor Kejaksaan AS di Delaware sedang menyelidiki urusan perpajakannya, yang menurutnya telah dia tangani "secara legal dan tepat."

Trump me-retweet komentar dari pembawa acara radio Todd Starnes yang mengatakan Barr harus dipecat. "Kekecewaan besar!" Kata Trump dalam tweetnya.

Baca Juga: Turki Tegur Iran Terkait 'Bahasa Ofensif' yang Ditujukan kepada Erdogan

Nasib Barr di hari-hari memudarnya pemerintahan Trump telah dipertanyakan sejak dia mengatakan pekan lalu bahwa penyelidikan Departemen Kehakiman tidak menemukan tanda-tanda kecurangan besar dalam pemilihan November, yang bertentangan dengan klaim palsu Trump.

Presiden terus menekan tuduhan penipuan yang meluas tanpa bukti meskipun puluhan kegagalan di pengadilan. Meskipun dia mengatakan akan meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari jika Electoral College menegaskan kemenangan Biden, dia kemungkinan akan terus mengecam pemilihan tersebut karena dicurangi dan berusaha untuk merusak legitimasi kepresidenan Biden.

Kelompok konservatif yang mendukung Trump berunjuk rasa di Washington dan di tempat lain di seluruh negara pada hari Sabtu untuk menekan masalah tersebut.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah