AS Mengizinkan Moderna sebagai Vaksin Virus Corona Kedua

- 19 Desember 2020, 14:40 WIB
Ilustrasi Vaksin Moderna.*
Ilustrasi Vaksin Moderna.* /pixabay.com

Baca Juga: Ruas Jalan Nasional Sukabumi-Palabuhanratu Desa Pasir Suren Amblas

Kedua vaksin tersebut datang dengan peringatan bagi orang-orang yang memiliki riwayat reaksi alergi terhadap bahan-bahannya agar tidak memilikinya.

FDA juga akan mencari tahu apakah kedua vaksin tersebut dalam kasus yang sangat jarang dikaitkan dengan Bell's Palsy, kondisi kelumpuhan wajah yang relatif ringan dan sementara.

Ada beberapa kasus seperti itu dalam uji klinis, tetapi tidak cukup untuk menghubungkan kausalitas.

FDA mengatakan orang yang mengalami gangguan kekebalan mungkin telah mengurangi reaksi kekebalan, dan mengatakan tidak ada cukup data untuk mengatakan apakah ada risiko tertentu yang terkait dengan pemberian vaksin kepada orang hamil.

PLACEBO DILEMA

Kedua vaksin bekerja dengan memberikan instruksi pada sel manusia untuk membuat protein permukaan dari virus corona, yang menstimulasi infeksi dan melatih sistem kekebalan ketika ia bertemu dengan virus yang sebenarnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Kasih Sindiran Halus pada 3 Anak Bawa Samurai, Netizen: Rindu Rasa Nasionalis

Masing-masing berbeda dalam formulasi partikel lemak yang digunakan untuk mengirimkan mRNA, yang memungkinkan vaksin Moderna disimpan dalam penyimpanan jangka panjang pada suhu -20 derajat Celcius, tidak seperti Pfizer yang harus disimpan pada suhu -90 derajat Celcius.

Moderna melakukan uji klinis terhadap lebih dari 30.000 orang, kira-kira separuh di antaranya diberi produk dan separuh lainnya diberi plasebo, tanpa diketahui penerima maupun penyedia layanan kesehatan mereka yang ada di setiap kelompok.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah