Panel Penasehat Independen AS Dukung Penggunaan Vaksin Virus Corona Moderna

- 18 Desember 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna yang didukung penggunaan oleh Panel penasehat independen AS.*
Ilustrasi vaksin Covid-19 Moderna yang didukung penggunaan oleh Panel penasehat independen AS.* /Unsplash/Daniel Schludi


MANTRA SUKABUMI – Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pada Kamis, 17 Desember 2020, didukung oleh panel penasehat independen mengenai penggunaan darurat vaksin virus corona Moderna.

Dukungan tersebut disampaikannya secara virtual dengan memastikan opsi kedua untuk melindungi negara yang dilanda pandemi virus corona.

Panitia telah memberikan suara 20-0 dengan satu abstain bahwa manfaat vaksin ternyata lebih besar daripada risikonya pada orang yang berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga: Artis Cantik Pevita Pearce Tiba-tiba Bawa Kabar Mengejutkan: Tolong Patuhi Prokes

Dalam satu minggu setelah panel yang sama mendukung vaksin serupa dari Pfizer dan mitra Jerman BioNTech, yang mengarah pada otorisasi penggunaan darurat FDA ( EUA) sehari kemudian.
FDA diharapkan untuk memberikan EUA paling cepat Kamis atau Jumat malam, memberikan secercah harapan lain bagi negara yang telah kehilangan lebih dari 300.000 nyawa karena COVID-19.

Sementara rekor tertinggi satu hari 3.580 kematian pada hari Rabu termasuk tertinggi sehingga sejumlah pasien mengancam akan membanjiri rumah sakit dan petugas kesehatan AS tentunya akan kewalahan dalam menanganinya.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Rp1 Cetak Rekor Baru, Lebih dari 100.000 Voucher Terjual pada 12 Menit Pertama

"Untuk beralih dari memiliki urutan (genetik) virus pada Januari menjadi memiliki dua vaksin yang tersedia pada Desember adalah pencapaian yang luar biasa," kata Dr James Hildreth, kepala eksekutif Meharry Medical College, yang memilih untuk merekomendasikan vaksin untuk penggunaan darurat, seperti dikutip dari CNA.

Salah satu abstain datang dari Dr Michael Kurilla, yang bekerja di National Institutes of Health dan merasa otorisasi menyeluruh untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas terlalu luas.

"Saya tidak yakin bahwa untuk semua kelompok usia itu, manfaatnya sebenarnya lebih besar daripada risikonya. Dan saya lebih suka melihatnya lebih ditargetkan pada orang-orang berisiko tinggi penyakit COVID yang serius dan mengancam nyawa," katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x