Pantau Aktivitas Pesawat Militer China di Laut China Selatan, Kapal Induk AS: Bukan Ancaman

- 30 Januari 2021, 10:40 WIB
Kapal induk AS./
Kapal induk AS./ /Pixabay/Military_Material

MANTRA SUKABUMI – Situasi di Kawasan Laut China Selatan masih memanas dan belum ada tanda-tanda penyelesaian jalur diplomasi. Kedua belah pihak antara Amerika Serikat (AS) dan China masih memperlihatkan arogansi militernya atas kawasan tersebut.

China yang menggelar latihan militer di kawasan Laut China Selatan bukan tanpa tujuan, hal ini berkaitan dengan kehadiran kapal induk AS yang terus bertahan melanjutkan misinya di kawasan Asia Pasifik.

Militer AS mengatakan pada hari Jumat, 29 Januari 2021, bahwa penerbangan militer China dalam sepekan terakhir di Laut China Selatan dengan tidak pernah menimbulkan ancaman apa pun bagi kelompok penyerang kapal induk Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.

Baca Juga: Brand Lokal Favorit Masyarakat Kini Hadir Jadi Merchant Baru ShopeePay

Baca Juga: DPR Desak Polri Tangkap Abu Janda, Ferdinand Hutahaean: Abu Janda adalah Tokoh Nasionalis Penjaga NKRI

"Theodore Roosevelt Carrier Strike Group memantau dengan cermat semua aktivitas Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) dan Angkatan Udara (PLAAF), dan tidak pernah menjadi ancaman bagi kapal, pesawat, atau pelaut Angkatan Laut AS," menurut pernyataan Komando militer AS di Pasifik.

Seorang pejabat AS, berbicara dengan tidak menyebut namanya, mengatakan “Pesawat China tidak terbang mendekat dalam jarak 250 mil laut dari kapal Angkatan Laut AS”, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters pada 30 Januari 2021.

China mengklaim hampir semua perairan Laut Cina Selatan yang kaya energi, dimana ia telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan. Namun, Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian laut tersebut.

Perairan telah menjadi titik nyala dalam hubungan China-AS. Amerika Serikat secara teratur menuduh China melakukan militerisasi Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi tetangganya di Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang besar.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x