Wanita ini Meninggal Saat Polisi Cegah Ratusan Ribu Pengunjuk Rasa di Myanmar

- 27 Februari 2021, 20:41 WIB
ilustrasi mogok kerja, Waduh! Para PNS Myanmar di Berbagai Kementerian Mogok Massal untuk Melumpuhkan Birokrasi yang Dikuasai Militer
ilustrasi mogok kerja, Waduh! Para PNS Myanmar di Berbagai Kementerian Mogok Massal untuk Melumpuhkan Birokrasi yang Dikuasai Militer /Pixabay/

MANTRA SUKABUMI - Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi ditambah sebagian besar kepemimpinan partainya.

Kudeta tersebut telah membawa ratusan ribu pengunjuk rasa ke jalan-jalan Myanmar dan menuai kecaman dari negara-negara Barat, dengan beberapa menjatuhkan sanksi terbatas.

Polisi menindak Myanmar pada hari Sabtu untuk mencegah penentang aturan militer berkumpul dan seorang wanita ditembak dan dibunuh.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Gubernur Sulsel Ditangkap KPK, Roy Suryo: Miris, Beliau adalah Guru Besar di Sebuah Fakultas

Media melaporkan, setelah utusan PBB negara itu mendesak PBB untuk menggunakan "segala cara yang diperlukan" untuk menghentikan kudeta 1 Februari, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Daily Sabah pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Ketidakpastian telah berkembang atas keberadaan Suu Kyi, karena situs web independen Myanmar Now pada hari Jumat mengutip pejabat dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang mengatakan bahwa dia telah dipindahkan minggu ini dari tahanan rumah ke lokasi yang dirahasiakan.

Polisi mengerahkan pasukan di kota utama Yangon dan tempat lain pada hari Sabtu, mengambil posisi di tempat-tempat protes biasa dan menahan orang-orang saat mereka berkumpul, kata saksi mata. Beberapa pekerja media ditahan.

Baca Juga: Menguak Fakta Harta Kekayaan Presiden Indonesia Senilai Rp55 Triliun dan 57 Ribu Ton Emas

Halaman:

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x