MANTRA SUKABUMI - Beberapa pengunjuk rasa kudeta di Myanmar meminta penghancuran kamera pengintai yang digunakan oleh pihak berwenang, dalam aksi menentang tindakan mematikan oleh pasukan keamanan, pada hari Senin, 1 Maret 2021.
Sementara itu yang lainnya membuat perisai logam untuk mereka yang berada di garis depan, yang melawan polisi dan tentara dengan perlengkapan perang lengkap.
Di satu jalan di Yangon, demonstran menempelkan atau membuang ratusan gambar pemimpin junta Min Aung Hlaing ke tanah, bertuliskan "malu padamu, diktator, kami tidak akan pernah memaafkanmu".
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Kabar Gembira, Per Tanggal 28 Februari 2021 Kasus Covid 19 Mulai Menurun
Beberapa dari pasukan keamanan adalah anggota unit yang terkenal melakukan tindakan keras terhadap kelompok pemberontak etnis.
Sebuah komite yang mewakili anggota parlemen yang memenangkan kursi dalam pemilihan November mengatakan sedikitnya 26 orang tewas dalam kekerasan pada hari Minggu kemaren.
"Penggunaan kekuatan yang berlebihan dan pelanggaran lain yang dilakukan oleh junta militer sedang dicatat dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban," katanya. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, tanggal, 1 Maret 2021.
Militer belum mengomentari kekerasan hari Minggu dan polisi serta juru bicara militer tidak menjawab panggilan telepon.