Baca Juga: Natalius Pigai: Presiden Jokowi Tertipu Pejabat yang Mengaku Orang Asli Papua, Tentang Miras
"Itu adalah posisi yang tidak nyaman bagi mereka, tetapi itu tidak menyebabkan mereka memutuskan bahwa mereka harus melakukan apa yang Amerika, Eropa, atau bahkan negara-negara ASEAN, ingin mereka lakukan."
Ketika ditanya oleh media apakah dia menyarankan lebih banyak keterlibatan dan tidak ada sanksi, Lee mengatakan bahwa itu bukan masalah pertimbangan ekonomi.
Dia mengutip volume "kecil" perdagangan antara Myanmar dan Singapura dan negara-negara lain dan dia mempertanyakan apakah sanksi akan membuat perbedaan.
"Bukan militer, atau para jenderal yang akan terluka. Penduduk Myanmar yang akan terluka. Itu akan membuat mereka kehilangan makanan, obat-obatan, kebutuhan pokok, dan kesempatan untuk pendidikan. Bagaimana hal itu membuat segalanya menjadi lebih baik?," ujarnya.
Baca Juga: Begini Reaksi Yusuf Mansur Sambut Pernyataan Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras
Baca Juga: Beragam Sebutan Nama Dodol, Berikut Kisah Menariknya dari Berbagai Daerah di Indonesia
Dia merujuk pada kerusuhan Myanmar pada tahun 1988 yang menewaskan ribuan orang, dengan demonstrasi kekerasan lebih lanjut pada tahun 2007.