MANTRA SUKABUMI - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kalah dalam pemungutan suara penting mengenai siapa yang akan bergabung dengan komite yang kuat di parlemen.
Membuat Benjamin Netanyahu mengalami kemunduran ketika ia mencoba membentuk pemerintahan baru setelah pemilihan yang tidak meyakinkan.
Benjamin Netanyahu memiliki sekitar dua minggu kedepan untuk mencoba menyatukan koalisi yang berkuasa.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 20 April 2021: Elsa Bisa Ingkari Janjinya, Namun Riky Tak Sebodoh yang Dipikir
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters, pada Selasa, 20 April 2021, Benjamin Netanyahu kalah suara dalam komite parlemen utama Israel.
Israel's Netanyahu loses vote on key parliamentary committee https://t.co/YHbfUdzq2D pic.twitter.com/iGWWZaRJix— Reuters (@Reuters) April 19, 2021
Kekalahan dalam pemungutan suara menunjukkan pemimpin veteran itu masih memiliki beberapa cara untuk mengamankan mayoritas di Knesset dengan 120 kursi.
Pemungutan suara dilakukan untuk memutuskan siapa yang akan bergabung dengan Komite Pengaturan.
Jika tidak ada pemerintahan baru, mengontrol agenda legislatif.
Setelah mosi yang dilayangkan oleh Likud sayap kanan Netanyahu ditolak dalam pemungutan suara dekat.
Saingan sentrisnya, Yair Lapid, berhasil meloloskan proposalnya sendiri yang memberikan representasi yang lebih kuat kepada blok anti-Netanyahu.
Baca Juga: Akun Facebook Diblokir Gegara Posting Pakai Tagar ini, Hilmi Firdausi Minta Tolong Kemenkominfo
Satu partai Islam kecil yang telah menyatakan keterbukaan untuk bekerja dengan Netanyahu, menjadikannya calon raja, memilih bersama Lapid.
Presiden Reuven Rivlin pada 6 April meminta Netanyahu untuk membentuk pemerintahan, dan memberinya waktu 28 hari untuk melakukannya.
Jika tidak berhasil, Netanyahu dapat meminta perpanjangan dua minggu kepada Rivlin, sebelum presiden memilih kandidat lain atau meminta parlemen untuk mencalonkan satu.***