Network
MANTRA SUKABUMI - Situasi di Palestina pasca dibombardir oleh Israel semakin mencekam dan membuat korban jiwa semakin banyak yang berjatuhan.
Pengeboman Israel di Jalur Gaza memasuki hari keenam berturut-turut, dengan serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Palestina.
Sejumlah 139 warga Palestina, termasuk 39 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza sejak Senin, 10 Mei 2021 dan sekitar 950 lainnya terluka.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Unggah Foto Bela Palestina, Said Didu: Kalian Katakan Saya Kadrun, Silakan
Dilansir mantrasukabumi.com dari Al-Jazeera pada Sabtu, 15 Mei 2021 seorang penduduk Gaza yang bernama Eman Bansher menceritakan kesaksiannya.
Eman Bansher menceritakan situasi mencekam yang dirasakan oleh penduduk Gaza tiap malam karena serangan dari Israel.
"Orang-orang di Gaza menjalani malam yang mengerikan setiap hari, kami bangun untuk membalas pesan apakah kamu masih hidup? Kami takut. Setiap malam kami mengatakan bahwa kami (korban) yang berikutnya," kata Eman Bansher.
Menurut pengakuan Eman Bansher, orang-orang di Gaza memiliki dua cara untuk bertahan hidup melewati malam-malam yang mencekam akibat serangan Israel.
Baca Juga: Pantas Saja Al Qassam Hantam Ashkelon Israel Hingga 697 Roket Diluncurkan, Ternyata Tujuannya Ini
Pertama, mereka menempatkan seluruh anggota keluarga dalam satu ruangan sehingga jika pemboman terjadi atau jika pesawat-pesawat tempur Israel menyerang rumah, mereka akan mati bersama.
Kedua, mereka menempatkan setiap anggota keluarga di ruangan yang berbeda sehingga jika terjadi pembantaian atau Israel mengebom rumah, satu anggota keluarga akan selamat.
"Sungguh memilukan bahwa orang-orang Palestina di Gaza hanya memiliki dua pilihan ini sementara mereka sebenarnya tidak memiliki tempat berlindung untuk melindungi mereka," kata Eman Bansher.
Eman Bansher juga menjelaskan kondisi anak-anaknya yang selalu terbangun tiap malam karena ketakutan dan sulit untuk menenangkan mereka.
Baca Juga: Update Pertempuran Israel dan Palestina, Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel Rusak Kena Roket Al-Qassam
"Mengerikan, membuat trauma. Saya tidak ingin anak-anak saya hidup seperti ini, saya ingin anak-anak saya hidup dalam damai dan saya ingin seluruh dunia mendengar teriakan mereka," pungkas Eman Bansher.
Kesaksian Eman Bansher pun mendapatkan sorotan dari Anggota Kongres Amerika Serikat, Rashida Tlaib dan kisahnya dibacakan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat AS.***
