Pendiri NU Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari Anjurkan Qunut Nazilah untuk Mujahidin Palestina

- 15 Mei 2021, 19:06 WIB
Pendiri NU Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari Anjurkan Qunut Nazilah untuk Mujahidin Palestina./*
Pendiri NU Hadrotus Syaikh Hasyim Asy'ari Anjurkan Qunut Nazilah untuk Mujahidin Palestina./* /Pixabay/chidioc/



MANTRA SUKABUMI - Konflik Negara Palestina dan Israel memang bukan konflik yang baru.

Konflik dimulai sejak warga Yahudi dari berbagai penjuru dunia mulai bermigrasi ke negara Palestina.

Sedari dulu Nahdlatul Ulama tidak pernah berhenti mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara yang berdaulat.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kesaksian Warga Palestina Atas Kekejaman Zionis Israel : Adegan itu Mengerikan

Ditandai dengan anjuran sang pendiri Nahdlatul Ulama Mbah Hasyim Asy'ari untuk membaca Qunut Nazilah bagi Mujahidin Palestina.

Hal tersebut tercatat dalam sebuah buku berjudul Palestina dari zaman ke zaman terbitan PBNU yang diunggah oleh akun twitter @AcehSelatanSatu.

Di halaman 82 terdapat potret Tokoh Besar NU Mbah Hasyim Asy'ari.

Dibawah foto tertulis:" KH Hasyim Asy'ari merupakan pembangun Nahdlotul Ulama yang pertama menganjurkan Qunut Nazilah untuk Mujahidin Palestina,".

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Guru Honorer di Sukabumi Terancam Hukuman Mati

Bahkan, dilansir mantrasukabumi.com dari NU Online, PBNU pada 12 November 1938 atau bertepatan dengan 19 Ramadhan 1357 mengedarkan sebuah seruan.

Seruan ditujukan kepada PB Al-Hidayah Al-Islamiah, PB Wartawan Muslimin Indonesia, PB Al-Islam, PB Muhammadiyah, PB Musyawaratut Thalibin, PB Al-Jam'iyatul Washliyah, PB Al-Irsyad, PB Ar-Rabitah Al-Alawiyah, PB Perserikatan Ulama Indonesia, Lajnah Tanfidziyah PSII, Pucuk Pimpinan PSII Penyadar, dan Dewan Pimpinan Majelis Islam A’la Indonesia.

Nahdliyin tidak hanya melakukan ikhtiar lahir melalui seruan dan penggalangan dana, tetapi juga diperkuat dengan ikhtiar batin dengan pelaksanaan Qunut Nazilah.

Baca Juga: Kian Memanas, Israel Tak Mampu Lagi Lakukan Pencegatan akibat Serangan Roket Al Qassam

PBNU, sebagaimana ditulis Kiai Saifuddin dalam Berangkat dari Pesantren, di tahun yang sama juga menganjurkan kepada seluruh anggotanya untuk membaca Qunut Nazilah pada setiap kali sembahyang wajib dengan lafadz yang telah diseragamkan.

Namun, seruan yang digaungkan oleh PBNU pada saat itu mendapatkan tantangan.

Pasalnya, KH Mahfudz Siddiq dipanggil oleh Bupati Surabaya dan diberitahu bahwa kegiatan pembacaan Qunut Nazilah dilarang oleh Jaksa Agung zaman itu.

Meskipun demikian, warga NU tetap melaksanakannya dengan membacanya secara sirri, tidak dilafalkan

Baca Juga: Viral, Tak Terima Diputar Balik, Penumpang ini Ngamuk hingga Maki Petugas dengan Kata Kasar

Hal yang sama dilakukan oleh PBNU 79 tahun setelahnya, yakni tepatnya pada Desember 2017 ketika Amerika Serikat berupaya untuk menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

PBNU saat itu mengeluarkan Surat Nomor 1693/C.I.34/12/2017 yang berisi Instruksi Pembacaan Doa Qunut Nazilah dan Hizib Nashor untuk Solidaritas Palestina.

Surat tersebut ditujukan kepada pengurus NU di semua tingkatan, pimpinan pondok pesantren, dan segenap warga Nahdliyin di seluruh dunia.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x