Di Tiongkok, COVID-19 Mereda Kini Virus Hanta Muncul

- 25 Maret 2020, 10:09 WIB
Ilustrasi Tikus
Ilustrasi Tikus /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

Mantrasukabumi.com - COVID-19 masih menjadi pandemi global yang menghantui dunia.

Virus yang awal mula muncul di Tiongkok, kini sudah menular ke seluruh dunia.

Kondisi terkini di Tiongkok tempat awal kemunculan virus Corona sudah mulai mereda dari pandemi.

Tapi kini Tiongkok dikagetkan dengan kemunculan virus baru secara otomatis menjadi masalah baru yang harus dihadapi.

Bahkan dunia pun ikut kaget dengan kemunculan virus baru tersebut.

Baca Juga: KH. Ma'ruf Amin Minta MUI Buat Fatwa, Petugas Medis Shalat Tanpa Wudhu, Pengurusan Jenazah Covid-19

Dikutip dari Pikiran Rakyat.com seorang penumpang bus meninggal dunia di Tiongkok, namun ketika dilakukan sebuah tes, ia dinyatakan positif namun terkena virus yang sama sekali berbeda dari COVID-19.

Virus ini lebih fatal dan memberikan gejala yang sangat mirip dengan COVID-19.

Korban yang tidak diketahui identitasnya tersebut berasal dari Provinsi Yunnan, ia meninggal ketika di dalam bus menuju tempat kerjanya di Shandong.

Informasi tersebut diunggah oleh Global Times yang merupakan media yang dikelola oleh pemerintah Tiongkok melalui media sosial Twitternya.

Baca Juga: Pandemi Corona, 185 Wastafel Portable Siap Disebar Pemkab Sukabumi

"Dia dites positif untuk #hantavirus. 32 orang lainnya di dalam bus diuji," ujarnya melalui unggahan Twitter Global Times.

Dengan adanya kabar virus baru tepat ketikaTiongkok mulai membuka karantina ketatnya dari COVID-19, memicu kepanikan banyak orang di media sosial, dengan sebuah topik hangat #hantavirus.

Namun, para ahli dengan cepat merespon bahwa itu bukanlah virus baru.

Virus hanta juga jarang ditularkan antar manusia.

"#hantavirus pertama kali muncul pada 1950-an dalam perang Amerika-Korea di Korea (sungai Hantan). Ini menyebar dari tikus / tikus jika manusia menelan cairan tubuh mereka. Penularan manusia-manusia jarang terjadi," ujar seorang ilmuan Swedia Dr.Sumaiya Shaikh dalam cuitan Twitternya.

Baca Juga: Mengolah Buah Pepaya Jadi Solusi Untuk Mengobati Jerawat
Ia juga menekankan untuk masyarakat agar tidak panik, kecuali bagi mereka yang berencana mengonsumsi tikus.

"Tolong jangan panik, kecuali kamu berencana untuk makan tikus," tambahnya.


Dikabarkan NYpost, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa virus hanta jarang terjadi.

Namun, virus ini menempatkan angka kematian pada 38 persen.

Baca Juga: Gegara Corona, Tahapan Pilkada 2020 KPU Kabupaten Sukabumi Ditunda

CDC juga menjelaskan gejala dapat ditunjukkan hingga delapan minggu setelah terpapar urin segar, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi.

Mereka juga mencatat bahwa virus hanta juga dapat ditularkan apabila seseorang digigit oleh tikus yang terinfeksi.

Gejala yang ditunjukkan pun hampir sama dengan virus corona, dengan penderita dilaporkan menderita demam, sakit kepala, batuk dan sesak napas.

Seorang pasien bahkan menggambarkan bagaimana perasaannya saat terkena virus hanta.

"Pita ketat di dada saya dan bantal menutupi wajah saya," katanya pada CDC.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Hilang Nafsu Makan dan Diare Bisa Menjadi Ciri Tertular COVID-19

Sindrom baru virus hanta menjadi penyakit mewabah secara nasional di AS pada tahun 1995, namun belum ada kasus yang diketahui menular antar manusia.

"Tidak ada pengobatan khusus, penyembuhan, atau vaksin untuk infeksi hantavirus, pasien sering membutuhkan perawatan intensif untuk membantu mereka melalui periode gangguan pernapasan parah," ujar CDC.

CDC juga memperingatkan bagi mereka yang memiliki atau berada di sektar hewan pengerat dan memiliki gejala untuk segera temui dokter.

Karena itu, jika Anda telah berada di sekitar hewan pengerat dan memiliki gejala demam, nyeri otot dalam, dan sesak napas yang parah, segera temui dokter Anda," tutur CDC memperingatkan.**

 

Sumber artikel ini diambil dari https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01355939/covid-19-di-tiongkok-mereda-seorang-pria-justru-meninggal-karena-virus-hanta

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x