Para peneliti menguji ulang usap pada tenggorokan dan hidup dari 60 pasien. Sepuluh dari 60 pasien dinyatakan positif COVID-19 hingga 24 hari setelah keluar.
Baca Juga: Beredar Kabar Sejumlah Orang Berfoto dengan Membentuk Simbol Jari PKI, Berikut Faktanya
Ini bukan studi pertama yang menemukan bahwa COVID-19 mungkin tetap berada di dalam tubuh selama berminggu-minggu setelah dinyatakan pulih.
Analisis sebelumnya yang diterbitkan oleh JAMA pada bulan Februari menemukan bahwa pasien yang sembuh masih dinyatakan positif setelah 30 hari kemudian.
"Tetapi ini tidak berarti bahwa ada virus menular yang layak, yang berarti bahwa orang-orang ini belum tentu menular," kata Dr. Richard T. Ellison, seorang spesialis penyakit menular di University of Massachusetts Medical School.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul "Studi Terbaru: Pasien Sembuh Covid-19 Masih Bisa Menularkan Hingga Tiga Minggu Kemudian."
"Fenomena yang sama dijelaskan dengan Ebola. Ini mungkin terjadi dengan virus lain seperti influenza, tetapi tidak ada yang pernah mencarinya," tambah Richard
Mengingat bahwa pasien diisolasi di rumah dan kasus-kasus lokal di Loudi jarang terjadi pada saat analisis, hasil positif pada 10 pasien ini "dianggap sebagai pelepasan virus persisten" daripada infeksi ulang, kata para penulis penelitian Tiongkok.
"Studi ini memberikan isyarat untuk berhati-hati karena sebagian kecil orang mungkin menularkan setelah dinyatakan pulih. Tetapi penelitian ini tidak membuktikan hal itu," katanya.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Berikut Tata Cara Pelaksanaanya