Baca Juga: UPDATE (7/6/2020) Corona Kabupaten Sukabumi, Kabar Baik Tak Ada Penambahan Pasien Positif
Di sisi lain, Pemerintah Palestina menganggap rencana tersebut sebagai tindakan aneksasi ilegal atas tanah yang digunakan untuk membangun negara masa depan.
Beberapa pekan lalu, Palestina menyatakan telah memutus kerja sama keamanan dengan Israel dan para sekutunya, Amerika Serikat, sebagai protes atas rencana teritorial.
Selain itu, Netanyahu juga telah berjanji untuk menempatkan warga Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat yang berada di bawah kedaulatan Israel.
Bahkan dirinya telah menetapkan 1 Juli mendatang sebagai tanggal awal untuk diskusi kabinet mengenai masalah tersebut yang juga menimbulkan kekhawatiran di Uni Eropa.
Netanyahu juga mengutip rencana Presiden AS, Donald Trump untuk perdamaian Israel-Palestina sebagai fondasi aneksasi de facto.**(Sarah Nurul Fatia/ Pikiran-rakyat.com)