Cek Fakta: Kabar Italia Buktikan Bahwa Covid-19 Berasal dari Bakteri Bukan Virus, Berikut Faktanya

- 7 Juni 2020, 21:25 WIB
ILUSTRASI covid-19.*
ILUSTRASI covid-19.* /Pixabay/

MANTRA SUKABUMI – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 masih terus meluas hampir di seluruh dunia.

Penekan laju penyebaran pun terus dilakukan oleh berbagai pihak di setiap negara-negara yang terjangkit.

Berbagai penelitian pun terus digencarkan agar segera menemukan vaksin yang valid untuk menyembuhkan wabah penyakit menular Covid-19 ini.

Baca Juga: PM Israel akan Caplok Tepi Barat Palestina, Diprotes Warganya Sendiri Serukan Perdamaian

Belum lama ini beredar di media sosial dan pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang menyebutkan bahwa Italia membuktikan bahwa Covid-19 adalah bakteri, bukan virus. Bakteri itu disebut mematikan karena dapat menyebabkan pembekuan pada darah.

Berikut kutipan informasi yang beredar di media sosial dan pesan instan Whatsapp tersebut:

“Tolong DIBACA DIBAWAH INI (PENTING..!!!).
Corona Virus adalah BOHONG…bukan dari Virus tapi dari Bakteri….semua ini diketahui oleh negara Itali..setelah mereka MENG-AUTOPSI JENAZAH KORBAN CORONA…
Ternyata CINA dan WHO menyuruh langsung dikubur dgn ditakut- takuti tertular Covid 19…padahal tujuan mereka supaya mayat tidak diautopsi…..yg berani melakukannya hanya Itali..dan ternyata diketahui oleh para ahli kedokteran, penyebabnya kematian adalah oleh bakteri (bukan Virus),dimana bakteri tersebut membuat pembuluh darah melebar dan membeku..maka langsung diketahui obatnya…setelah diminumkan obat tersebut kpd 1400 orang yg positif covid…langsung sembuh(baca dibawah ini akan diberitahu obatnya, ternyata diapotik kita banyak sekali)
Pantas Presiden Trump mengatakan :WHO menjadi boneka CINA
(mari kita baca dibawah ini).

Baca Juga: Beredar Kabar Pelaku Vandalisme di Masjid Cilandak Merupakan Anggota PKI, Berikut Faktanya

CINA dan WHO..BERBOHONGI TENTANG Covid-19
Cina dan WHO menipu dgn mengatakan bahwa covid 19 adalah Virus dan menganjurkan supaya semua org yg terjangkit utk memakai ventilator (spy semua negara membeli alat ini).
️WHO melarang semua negara utk melakukan autopsi terhadap mayat Covid dgn alasan akan tertular.
️Tapi ITALIA tdk perduli, mereka tetap melakukan Autopsi dan mendapatkan kenyataan, ternyata BUKAN VIRUS YG MENYEBABKAN KEMATIAN, TETAPI BAKTERI YG MENYEBABKAN PEMBULUH DARAH MELEBAR DAN MEMBEKU. “

.*/MAFINDO

Demikian isi lengkap dari informasi yang beredar di media sosial dan pesan berantai di aplikasi WhatsApp tersebut.

 Baca Juga: Diduga Hubungan Negara Memburuk, Dengan Satu Gerakan Trump Akan Tarik 9.500 Tentara AS dari Jerman

Beredasarkan hasil penelusuran dari situs turnbackhoax.id dengan judul [SALAH] “Corona Virus adalah BOHONG. bukan dari Virus tapi dari Bakteri. semua ini diketahui oleh negara Itali” yang dikutip Mantra Sukabumi, klaim bahwa Italia mengetahui Coronavirus adalah bohong bukan dari virus tapi dari bakteri adalah klaim yang salah.

Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Italia, dijelaskan bahwa virus Corona baru (Covid-19) adalah keluarga besar virus yang diketahui menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Covid-19 adalah virus RNA untai positif dengan penampilan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron.

Merujuk USA Today, setelah virus Corona baru diidentifikasi oleh otoritas Tiongkok pada 7 Januari 2020, sejak itu Kementerian Kesehatan Italia belum mengumumkan penemuan obat atau mengubah pendiriannya tentang apa yang menyebabkan Covid-19. Selain itu, pengobatan menggunakan antibiotik tidak efektif karena Covid-19 bukan bakteri.

Baca Juga: Kisah Haru Mike Tyson, untuk Pertama Kalinya Temukan Foto Sang Ibu Ketika Masih Remaja

Masih dari sumber yang sama, WHO juga tidak melarang otopsi pasien Covid-19. WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan otopsi secara aman terhadap pasien Covid-19 yang terkonfirmasi.

Untuk klaim bahwa "DI ITALIA Obat untuk CORONA VIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN dan seterusnya, pada tanggal 26 Mei 2020, sudah pernah dibuatkan artikel periksa fakta di turnbackhoax.id di artikel berjudul "[SALAH] “Italia mengalahkan Covid-19 “Koagulasi intravaskular diseminata” (Trombosis).”

Menurut WHO, sekitar 80 persen penderita Covid-19 akan sembuh tanpa memerlukan perawatan rumah sakit. Tapi satu dari enam penderita bakal mengalami sakit yang parah lantaran kerusakan paru-paru. Untuk itulah ventilator digunakan untuk mendorong udara, dengan meningkatkan kadar oksigen, ke paru-paru. Penggunaan ventilator itu hanya ditujukan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi kritis atau mengalami kegagalan multi-organ.

 Baca Juga: Membanggakan, Mahasiswi Asal Indonesia Terpilih untuk Berpidato dalam Acara Wisuda Harvard 2020

Dengan demikian, informasi yang beredar melalui aplikasi perpesanan WhatsApp yang menyebutkan virus Corona bohong, bukan virus tetapi bakteri adalah informasi yang keliru atau salah.

Berdasarkan kategori Misinformasi dan Disinformasi yang dibuat First Draft, maka seluruh informasi yang terdapat dalam narasi pesan di aplikasi WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan atau Misleading Content.

Baca Juga: Tagihan Listrik Melonjak Naik? Begini Penjelasan dan Solusi PLN

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Italia membuktikan bahwa Covid-19 adalah bakteri, bukan virus. Bakteri itu disebut mematikan karena dapat menyebabkan pembekuan pada darah. . Beredasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Italia mengetahui Coronavirus adalah bohong bukan dari virus tapi dari bakteri adalah klaim yang salah. . Menurut situs resmi Kementerian Kesehatan Italia, dijelaskan bahwa virus Corona baru (covid-19) adalah keluarga besar virus yang diketahui menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Covid-19 adalah virus RNA untai positif dengan penampilan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron. . Merujuk USA Today, setelah virus Corona baru diidentifikasi oleh otoritas Tiongkok pada 7 Januari 2020, sejak itu Kementerian Kesehatan Italia belum mengumumkan penemuan obat atau mengubah pendiriannya tentang apa yang menyebabkan Covid-19. Selain itu, pengobatan menggunakan antibiotik tidak efektif karena Covid-19 bukan bakteri. . Masih dari sumber yang sama, WHO juga tidak melarang otopsi pasien Covid-19. WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis pedoman bagi petugas kesehatan untuk melakukan otopsi secara aman terhadap pasien Covid-19 yang terkonfirmasi. . Untuk klaim bahwa "DI ITALIA Obat untuk CORONA VIRUS AKHIRNYA DITEMUKAN dan seterusnya, pada tanggal 26 Mei 2020, sudah pernah dibuatkan artikel periksa fakta di turnbackhoax.id di artikel berjudul "[SALAH] “Italia mengalahkan COVID-19 “Koagulasi intravaskular diseminata” (Trombosis).” . Menurut WHO, sekitar 80 persen penderita Covid-19 akan sembuh tanpa memerlukan perawatan rumah sakit. Tapi satu dari enam penderita bakal mengalami sakit yang parah lantaran kerusakan paru-paru. Untuk itulah ventilator digunakan untuk mendorong udara, dengan meningkatkan kadar oksigen, ke paru-paru. Penggunaan ventilator itu hanya ditujukan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi kritis atau mengalami kegagalan multi-organ. . Sumber: Medcom.id Salute.gov.it Usatoday.com Turnbackhoax.id Tempo.co #turnbackhoax #Mafindo #Mafindo2020 #coronavirus #cekfakta #dirumahaja

A post shared by MAFINDO - Turn Back Hoax (@turnbackhoaxid) on

**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah