China Provokasi dengan Terbangkan Pesawat Tempurnya di Wilayah Udara Taiwan, Timbulkan Ketegangan

- 18 Juni 2020, 17:34 WIB
Jet tempur Rafale buatan Perancis.*
Jet tempur Rafale buatan Perancis.* /Pixabay_Military_material

MANTRA SUKABUMI – China terbangkan pesawat tempurnya mendekati wilayah udara Taiwan pada Kamis, 18 Juni, hal tersebut dilakukan militer China kali kelimanya dalam kurun waktu sepuluh hari.

Hal yang dilakukan oleh Tiongkok mengakibatkan peningkatan ketegangan relasi antara kedua pemerintah terkait isu sensitif Selat Taiwan.

Pesawat tempur yang diterbangkan China merupakan Jet tempur Chengdu J-10 dan J-11 yang telah melakukan penerbangan menuju area barat daya di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada pagi hari, demikian keterangan pihak pasukan udara Taiwan, sebagaimana dikutip dari Antaranews.com.

Baca Juga: Waspada, Pesisir Utara dan Selatan Jawa Diprediksi Akan Dihantam Banjir Rob

Pesawat China yang masuk wilayah udara Taiwan diperingatkan Jet tempur Taiwan, yang secara rutin berpatroli di kawasan udara sekitar pulau, melalui jaringan radio hingga akhirnya pihak China meninggalkan zona tersebut.


Militer China telah menerbangkan pesawatnya sejak 9 Juni dan setidaknya empat misi serupa yang setiap kali juga diusir oleh jet Taiwan, kata pihak militer Taiwan menambahkan.

Taiwan memprotes China--yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari negaranya--atas tuduhan peningkatan aktivitas militer dalam beberapa bulan terakhir, yang dianggap mengancam Taiwan di tengah situasi global yang berfokus pada penanganan COVID-19.

Baca Juga: Donald Trump Tak Akan Tutup Kegiatan Ekonomi di AS walaupun Kasus Corona Meningkat

Pihak China sendiri belum memberikan komentar terkait hal ini secara spesifik, namun pemerintah secara berulang menyatakan bahwa tidak ada yang aneh dengan latihan militer semacam itu--yang dirancang untuk menunjukkan ketetapan China dalam mempertahankan kedaulatan.

Terkait penggunaan kekuatan militer untuk tetap merangkul Taiwan dalam kendali China, salah satu jenderal senior China pada bulan lalu menyebut bahwa negara itu akan melancarkan serangan jika tidak ada jalan lain untuk menghentikan Taiwan menjadi negara merdeka yang berdiri sendiri.

Pemerintah pusat China amat mencurigai pemimpin Taiwan terpilih, Tsai Ing-wen, yang dituduh sebagai separatis dengan maksud menyatakan kemerdekaan secara formal. Tsai sendiri menyebut Taiwan telah menjadi negara merdeka dengan nama resmi Republik China.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x