Korut Perbaharui Hubungan di Semenanjung Korea, Usai 70 Tahun Pecah Perang antar-Korea

- 26 Juni 2020, 06:00 WIB
MOON Jae-in (Korsel) dan Kim Jong-un (Korut).*
MOON Jae-in (Korsel) dan Kim Jong-un (Korut).* //Twitter/@TheBlueHouseENG @DPRK_

MANTRA SUKABUMI - Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan tiap hari bukannya membaik tetapi malah sebaliknya.

Ketegangan kedua negara tersebut semakin menjadi ketika Korut menghancurkan sebuah kantor penghubung pada 16 Juni 2020.

Kantor penghubung tersebut merupakan sebuah simbol harapan untuk meningkatkan komunikasi kedua negara Korut dan Korsel, tetapi harapan itu menjadi sirna disaat peringatan 70 tahun pecahnya Perang Korea.

Baca Juga: Vietnam Hadapi Panas Ekstrem, Petani Lakukan Tanam Padi pada Malam Hari

Diketahui upaya pemerintahan Moon Jae-in Korea Selatan, dengan melakukan pembentukan kembali KTT antar-Korea pada 2018 merupakan sebuah langkah bersejarah untuk menuju pembentukan perdamaian permanen, koeksistensi dan integrasi ekonomi di Semenanjung Korea.

Namun, saat ini motif rezim keluarga Kim tampak semakin berperan. KTT diplomatik dan pesona 2018 pimpinan Kim Jong Un 2018 gagal menghadang aliran moneter dari Korea Selatan atau mencapai pemulihan hubungan diplomatik yang diinginkan Kim sejajar dengan Amerika Serikat.

Slogan Korea Utara tampaknya bukan aliran uang tunai, tidak ada perdamaian - dan tentu saja tidak ada denuklirisasi.

Baca Juga: AHY Berkunjung ke PBNU, KH Said Aqil Persilahkan Warga NU yang Mau Bergabung dengan Demokrat

Sebuah pernyataan pada 4 Juni oleh Kim Yo Jong - saudara perempuan berpengaruh Kim Jong Un - mengidentifikasi penyebaran selebaran anti-Korea Utara oleh para pembelot Korea Utara sebagai penyebab terungkapnya hubungan antar Korea yang cepat, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x