Miris, WAP Ungkap Bayi Gajah Dikurung Hingga Ditusuk Logam Berduri oleh Pawang Atraksi di Thailand

- 29 Juni 2020, 14:59 WIB
SEORANG pawang yang tengah menyiksa gajahnya,*
SEORANG pawang yang tengah menyiksa gajahnya,* /The Independent/

MANTRA SUKABUMI - Kejadian hal yang tak diduga dilakukan orang-orang sebagian pemilik sirkus.

Pasalnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemain sirkus bisa membuat para penonton merasa terhibur, salah satunya mempermainkan sejumlah atraksi yang dilakukan gajah dengan penampilan yang lucu-lucu.

Karena terlihat oleh banyak penonton pemilik sirkus saat bermain dengan gajahnya dengan penuh keceriaan dan begitu ramah pada gajah tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka Akui Dirinya Simpatisan PKI

Para pawang terlihat begitu baik memperlakukan gajah-gajah saat atraksi, hingga tak jarang binatang akan mau berinteraksi dengan pengunjung, bagai jalinan kuat yang baik.

Namun, hal yang sangat miris terjadi di balik atraksi para gajah, sebagaimana baru-baru ini World Animal Protection (WAP) berhasil mengungkap kejadian tersebut dalam sebuah rekaman video di tempat wisata Thailand.

Dalam video tersebut, nampak seekor gajah yang masih berumur 15 tahun itu meratap dan meraung saat dipisahkan paksa dari induknya.

Baca Juga: Banyak Meme Rafathar 'Anak Sultan', Raffi Nagita Beri Tanggapan

“Sudah terlalu lama, hewan yang cerdas, mudah bergaul ini menjadi korban perdagangan yang kejam yang merenggut bayi gajah dari induknya. Di alam liar, ibu dan anak gajah seharusnya menghabiskan seluruh hidup mereka bersama," ujar Kepala Global Wildlife WAP, Audrey Mealia dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Independent.

Tak berhenti sampai situ, bayi gajah yang telah sendirian itu harus menjalani pelatihan kejam yang tidak biasa ini, mulai dari betis mereka diikat dengan rantai, dikurung dalam kandang sempit selama berhari-hari, hingga ditusuk dengan kait logam berduri.

WAP menilai, rekaman tersebut adalah bukti visual pertama dalam hampir dua dekade yang mengungkapkan bahwa pawang gajah terkenal di Thailand ternyata menggunakan praktik kejam ini.

Baca Juga: Viral Video RSD Wisma Atlet Gelar Dangdutan, Petugas Beri Penjelasan

Secara detail, video yang direkam dari Desember 2018 hingga Januari 2020 memperlihatkan delapan bayi gajah di sejumlah penangkaran di Thailand.

Bayi gajah yang terlihat lucu dari luar, ternyata harus melalui penderitaan dengan luka terbuka akibat penusukan.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-cirebon.com dengan judul "Ungkap Eksploitasi Bayi Gajah di Atraksi Thailand, dari Diikat Rantai hingga Ditusuk Logam Berduri"

Bahkan, bayi gajah harus menampilkan atraksi hebat dalam kondisi yang penuh tekanan, sehingga pengunjung hanya mengetahui betapa lenturnya bayi gajah dalam atraksi itu.

Baca Juga: 7 Nelayan Kapal Tenggelam di Laut Natuna Diselamatkan Kapal China, Evakuasi Hingga Capai 6 Jam

"Hewan (gajah) ditakdirkan untuk hidup menderita dan kebrutalan di belakang layar, dieksploitasi secara kejam sebagai penghibur dengan kedok kesenangan yang tidak bersalah bagi pengunjung," jelas Audrey.

Dalam arti lain, para pengunjung pertunjukan telah ditipu untuk percaya bahwa selama ini terjalin ikatan kuat antara pawang dengan gajahnya, sehingga membantu gajah itu terlihat pintar dalam sebuah pertunjukan.

Sedangkan tercatat selama ini, sudah ada sekitar 2.800 gajah tawanan yang dieksploitasi dengan menjalani pelatihan kejam dalam beberapa penangkaran di seluruh Thailand.

Baca Juga: Facebook Memperkenalkan 'Dark Mode' Untuk Pengguna Smartphone

Untuk itu, WAP menyerukan perombakan atau revisi total kebijakan tentang satwa liar di Thailand dengan tujuan utama untuk mengakhiri perdagangan satwa liar dalam segala bentuknya.

Perombakan kebijakan itu dapat dilakukan dengan melepaskan gajah tawanan ke sebuah penangkaran yang dijaga ketat. Ini lebih baik daripada dilepaskan ke alam liar yang mungkin akan diburu kembali.

Selain itu, ini juga akan menguntungkan dua pihak, yakni penduduk lokal akan mendapat pekerjaan yang menghasilkan uang, dan gajah pun akan dijaga dengan baik tanpa terluka lagi.

"Industri pariwisata terhenti setelah Covid-19 tetapi akan membangun kembali, ini adalah kesempatan ideal untuk membangun masa depan yang lebih baik," jelas Audrey mengakhiri.** (Khairunnisa Fauzatul A/ Pikiranrakyat-cirebon.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x