Rusia Klaim Temukan Vaksin Virus Corona, Sudah Teruji dan Aman Usai Uji Klinis

- 16 Juli 2020, 09:20 WIB
Ilustrasi vaksin Corona. (AFP)
Ilustrasi vaksin Corona. (AFP) /

MANTRA SUKABUMI - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mengembangkan vaksin virus corona "aman" setelah uji klinis pada sekelompok sukarelawan.

Kementerian mengatakan 18 orang telah berpartisipasi dalam penelitian dan dipulangkan tanpa "efek samping yang serius, keluhan kesehatan, komplikasi atau efek samping."

Hasil uji coba "memungkinkan kita untuk berbicara dengan keyakinan tentang keamanan dan tolerabilitas yang baik dari vaksin," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Daily Sabah.

Baca Juga: Ibu Pegulat Hana Kimura Menilai telah Terjadi Pelanggaran HAM Dibalik Kematian Putrinya

Kementerian pertahanan tidak mengatakan apakah vaksin itu benar-benar efektif tetapi seorang dokter yang bekerja pada uji coba mengatakan para relawan sekarang dilindungi terhadap virus corona.

"Kekebalan mereka bekerja dengan baik, antibodi sedang dibuat, mereka dilindungi terhadap virus corona," kata peneliti Svetlana Volchikhina dalam sebuah video yang dirilis oleh kementerian pertahanan.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan kepada Presiden Vladmir Putin selama puncak epidemi di Rusia pada akhir Mei bahwa para peneliti militer sedang mengembangkan vaksin dengan para ilmuwan di Institut Gamaleya di Moskow.

Baca Juga: Wajib Diketahui Bagi Warga yang Keluar Masuk Wilayah DKI Jakarta, Syarat SIKM Diganti Aplikasi CLM

Para sukarelawan diisolasi di rumah sakit militer Burdenko di Moskow pada 18 Juni ketika vaksin percobaan diberikan dan menjalani pemeriksaan harian.

Kementerian pertahanan melaporkan bahwa "selama 28 hari setelah vaksinasi, tanda-tanda vital para sukarelawan tetap dalam batas normal."

"Kami sekarang tahu bahwa kami dilindungi 100 persen," kata Yury, seorang anggota tentara yang berpartisipasi dalam tes tersebut, ketika meninggalkan rumah sakit.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Resmi Mencabut Pemberlakuan SIKM

Kelompok kedua peserta yang divaksinasi pada 23 Juni saat ini berada di isolasi di rumah sakit di bawah pengawasan medis.

Kementerian pertahanan mengatakan pihaknya memperkirakan uji klinis akan sepenuhnya selesai pada akhir Juli.

Rusia mencatat jumlah infeksi virus corona tertinggi keempat di dunia dengan 746.369 kasus dan hampir 12.000 kematian, kata pejabat kesehatan, Rabu.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x