Dampak Corona, Pertama Kali Dalam Sejarah Saudi, Larang Umat Islam dari Luar Negeri Untuk Berhaji

- 30 Juli 2020, 04:15 WIB
Ka'bah, tempat suci umat Islam yang paling suci, terlihat di pusat Masjidil Haram di kota suci Mekah, menjelang ziarah haji tahunan, 28 Juli 2020. (AFP Photo)
Ka'bah, tempat suci umat Islam yang paling suci, terlihat di pusat Masjidil Haram di kota suci Mekah, menjelang ziarah haji tahunan, 28 Juli 2020. (AFP Photo) /

Perasaan komunal dari lebih dari 2,5 juta orang dari seluruh dunia berdoa bersama, makan bersama dan bertobat bersama telah lama menjadi bagian dari apa yang membuat haji menjadi pengalaman yang menantang dan bermanfaat, tidak seperti yang lain.

Namun, tahun ini, para peziarah sedang makan sendiri di kamar hotel dan berdoa di tempat yang saling berjauhan.

Pemerintah Saudi menanggung semua biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan perawatan kesehatan para peziarah.

Baca Juga: Separatis Yaman Tinggalkan Pemerintahan Sendiri dengan Klaim 'Kami Telah Mencapai Tujuan'

Sementara pengalamannya sangat berbeda, itu tetap merupakan kesempatan bagi para peziarah untuk menghapus dosa masa lalu dan memperdalam iman mereka.

Ammar Khaled, seorang peziarah India berusia 39 tahun yang lahir dan besar di Arab Saudi, mengatakan meskipun dia sendirian di haji, dia berdoa untuk mereka yang dia cintai.

"Kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan betapa saya merasa diberkati dan betapa menakjubkan pengaturannya," kata Khaled, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Daily Sabah.

"Mereka telah mengambil setiap tindakan pencegahan yang mungkin," katanya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Saudi, pemerintah melarang umat Islam memasuki kerajaan dari luar negeri untuk melakukan haji untuk membatasi paparan virus corona.

Baca Juga: Penggerebekan 200 Kilogram Sabu di Tangerang, Ini Modus Pelaku

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah