Tetapi pemerintah baru-baru ini meraih kemenangan signifikan, mendorong pasukan Haftar keluar dari Tripoli dan kota Tarhuna yang strategis. Haftar telah didukung secara internasional oleh Rusia, Prancis, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA).
Di sisi lain, Turki adalah pendukung utama pemerintah Tripoli, yang juga didukung oleh negara Teluk yang kaya, Qatar.
Baca Juga: Djoko Tjandra Ditangkap, Mahfud MD Sebut Tak Heran: Operasi Sejak 20 Juli
Misi AS mengatakan, pihaknya mendokumentasikan 85 orang yang bukan pejuang tewas dan lebih dari 230 lainnya terluka di Libya barat, atau 89% dari total kausalitas sipil. Setidaknya 22 tewas dan selusin terluka di Libya tengah, sementara hanya dua yang terluka di sisi timur dari negara kaya minyak itu, katanya.
Pasukan Haftar bertanggung jawab atas 80% dari kausalitas, atau 75 tewas dan 212 terluka, kata laporan itu. Pasukan pemerintah membunuh sekitar tiga lusin warga sipil dan melukai sekitar 50 lainnya, katanya.
Korban sipil yang tersisa tidak dapat dikaitkan dengan pihak tertentu karena konflik.
Pertempuran darat menewaskan 69 warga sipil dan melukai 195, sementara lebih dari dua lusin orang tewas dan setidaknya 14 lainnya terluka oleh serangan udara, kata laporan itu.
Baca Juga: Cara dan Resep Olahan Sate Kambing yang Empuk, Cocok Disajikan di Hari Raya Idul Adha
Ketika pasukan Haftar menarik diri dari pinggiran selatan Tripoli bulan lalu, mereka meninggalkan ranjau dan improvisasi alat peledak dan jebakan jebakan yang menewaskan dua warga sipil dan melukai 41, kata laporan itu.
Ketika pasukan Haftar menarik diri dari pinggiran selatan Tripoli bulan lalu, mereka meninggalkan ranjau dan improvisasi alat peledak dan jebakan jebakan yang menewaskan dua warga sipil dan melukai 41, kata laporan itu.