China Tuduh AS Lakukan Intimidasi Atas Aplikasi Video Tik Tok, Jubir: Ini Intimidasi Langsung

- 5 Agustus 2020, 12:05 WIB
Ilustrasi ini menunjukkan bendera China dan AS di dekat logo TikTok. (Foto Reuters)
Ilustrasi ini menunjukkan bendera China dan AS di dekat logo TikTok. (Foto Reuters) /

MANTRA SUKABUMI - China menuduh Amerika Serikat pada Selasa "menggertak" atas aplikasi video populer TikTok setelah Presiden Donald Trump meningkatkan tekanan agar operasinya di AS dijual ke perusahaan Amerika.

Dalam serangkaian terbaru pertengkaran diplomatik antara dua ekonomi terbesar di dunia, Beijing membalas setelah Trump memberi TikTok enam minggu untuk mengatur penjualan operasi AS dan mengatakan bahwa pemerintahnya menginginkan keuntungan finansial dari kesepakatan itu.

"Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi pasar dan prinsip-prinsip keterbukaan, transparansi, dan non-diskriminasi (Organisasi Perdagangan Dunia)," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin.

Baca Juga: Turki Siap Bantu Libanon, Hadapi Dampak dari Ledakan di Beirut

"Ini intimidasi langsung."

Aplikasi ini telah diselidiki secara resmi dengan alasan keamanan nasional AS karena aplikasi ini mengumpulkan sejumlah besar data pribadi pengguna dan secara hukum terikat untuk membaginya dengan pihak berwenang di Beijing jika mereka menuntutnya.

Trump mengatakan Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk membeli TikTok dan telah memberikan ByteDance hingga pertengahan September untuk mencapai kesepakatan, sebuah taktik yang hampir tidak pernah terdengar sebelumnya.

"Itu harus menjadi perusahaan Amerika, itu harus dimiliki di sini," kata Trump, Senin. "Kami tidak ingin memiliki masalah dengan keamanan."

Baca Juga: Harga Mulai 2 Jutaan, Ini Rekomendasi HP Dengan Kapasitas Baterai 5000 mAh

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x