China Tuduh AS Lakukan Intimidasi Atas Aplikasi Video Tik Tok, Jubir: Ini Intimidasi Langsung

- 5 Agustus 2020, 12:05 WIB
Ilustrasi ini menunjukkan bendera China dan AS di dekat logo TikTok. (Foto Reuters)
Ilustrasi ini menunjukkan bendera China dan AS di dekat logo TikTok. (Foto Reuters) /

Beijing mengecam tindakan itu sebagai "manipulasi politik."

Wang mengatakan kepada konferensi pers reguler hari Selasa: "AS, tanpa memberikan bukti, telah menggunakan konsep keamanan nasional yang disalahgunakan menekan secara tidak adil beberapa perusahaan non-AS."

Dia mengatakan alasan keamanan nasional untuk larangan AS terhadap perusahaan-perusahaan China "tidak menahan air," menambahkan bahwa perusahaan melakukan kegiatan bisnis mereka sesuai aturan internasional dan hukum AS.

"Tapi AS menindak mereka dengan tuduhan palsu," kata Wang, yang memperingatkan AS agar tidak "membuka kotak Pandora."

Baca Juga: Ingin Tetap Sehat dan Bugar di Usia 40 Tahun, Simak 7 Tips Berikut Ini

TikTok memiliki sebanyak 1 miliar pengguna di seluruh dunia, yang membuat video unik berdurasi 60 detik dengan aplikasi smartphone-nya.

Tetapi tekanan untuk penjualan AS dan bisnis internasionalnya, yang berpusat di Los Angeles, telah membuat perusahaan dan orang tua China-nya ByteDance menghadapi keputusan sulit.

Perusahaan global Pada hari Senin, ByteDance mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka selalu berkomitmen untuk menjadi perusahaan global.

Baca Juga: Ibukota Libanon, Beirut, Terguncang oleh Ledakan Besar, Ini Gambar Ledakan yang Mengguncang Dunia

"Berdasarkan situasi saat ini, ByteDance sedang mempertimbangkan untuk membangun kembali markas TikTok di pasar utama di luar Amerika Serikat untuk melayani pengguna global dengan lebih baik," kata pernyataan itu.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x