Terkait Ledakan di Beirut, Polisi Siprus Interogasi Warga Rusia

- 7 Agustus 2020, 08:38 WIB
Kapten Boris Prokoshev dan anggota kru meminta pembebasan mereka dari kapal kargo Rhosus yang ditangkap di pelabuhan Beirut, Lebanon, dalam sebuah foto musim panas 2014. Gambar diambil pada musim panas 2014. REUTERS / Arsip pribadi Boris Musinchak
Kapten Boris Prokoshev dan anggota kru meminta pembebasan mereka dari kapal kargo Rhosus yang ditangkap di pelabuhan Beirut, Lebanon, dalam sebuah foto musim panas 2014. Gambar diambil pada musim panas 2014. REUTERS / Arsip pribadi Boris Musinchak /

MANTRA SUKABUMI - Otoritas keamanan terus mengungkap penyebab terjadinya ledakan dahsyat di Lebanon pada Selasa (04/08/2020).

Penyelidikan awal Lebanon atas apa yang terjadi menunjukkan kelambanan dan kelalaian dalam penanganan bahan kimia yang berpotensi berbahaya.

Kabinet Lebanon pada Rabu setuju untuk menempatkan semua pejabat pelabuhan Beirut yang telah mengawasi penyimpanan dan keamanan sejak 2014 di bawah tahanan rumah, kata sumber kementerian.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Diduga dari Kargo Rusia Bocor 7 Tahun Lalu yang Bawa 2.750 Ton Bahan Kimia

Ledakan dahsyat itu telah menewaskan 145 orang, melukai 5.000 orang, meratakan gedung-gedung dan membuat lebih dari seperempat juta orang kehilangan tempat tinggal.

Kabar terbaru, Siprus berhasil melacak dan menginterogasi seorang pria Rusia, yang disebut sejumlah laporan berita sebagai pemilik kapal yang mengangkut kargo amonium nitrat terbengkalai di Beirut dan menyebabkan ledakan dahsyat.

Hal itu diungkapkan Juru bicara Kepolisian Siprus, bahwa seseorang yang namanya dirahasiakan, telah diinterogasi di rumahnya di Siprus pada Kamis (06/08/2020) malam.

Baca Juga: Doni Monardo: Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa, Covid-19 bukan Rekayasa atau Konspirasi

"Ada permintaan dari Interpol Beirut untuk melacak orang ini dan menginterogasinya dengan sejumlah pertanyaan terkiat kargo tersebut," kata sang juru bicara, Christos Andreou, kepada Reuters sebagaimana dikutip dari Antara.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x