Baca Juga: BLT Rp 600 Ribu Tahap 1 Ternyata Baru Tersalurkan Kepada 1,9 Juta Penerima, Tahap 2 Kapan?
Penemuan itu, tambahnya, mendukung gagasan bahwa lubang hitam supermasif dapat terbentuk melalui penggabungan berulang dari benda-benda berukuran sedang ini.
Apa yang sebenarnya diamati para ilmuwan adalah gelombang gravitasi yang dihasilkan lebih dari 7 miliar tahun yang lalu ketika GW190521 dibentuk oleh tabrakan dua lubang hitam kecil berukuran 85 dan 65 massa matahari.
Ketika mereka saling bertabrakan, energi senilai delapan massa matahari dilepaskan, menciptakan salah satu peristiwa paling kuat di Semesta sejak Big Bang.
Gelombang gravitasi pertama kali diukur pada September 2015, menghasilkan Nobel fisika dua tahun kemudian.
Baca Juga: Hubungan Kian Rumit, Washington Balas China Atas Pembatasan Diplomat AS di Beijing
Albert Einstein mengantisipasi gelombang gravitasi dalam teori relativitas umumnya, yang berteori bahwa mereka menyebar ke seluruh alam semesta dengan kecepatan cahaya.
TANTANGAN TERHADAP MODEL SAAT INI
GW190521 terdeteksi pada 21 Mei 2019 oleh tiga interferometer, yang dapat mengukur perubahan ribuan kali lebih kecil dari inti atom saat gelombang gravitasi melewati Bumi.