Pembangkang Saudi yang Diasingkan Lakukan Perlawanan Politik dengan Luncurkan Partai Oposisi

- 24 September 2020, 13:57 WIB
Bendera Arab Saudi. */Net
Bendera Arab Saudi. */Net /

Pengumuman itu datang pada saat "ruang lingkup politik telah diblokir ke segala arah", kata pernyataan partai itu.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji BLT Tahap 4, Menaker: Proses Cek Kelengkapan Data Sudah Selesai

“Pemerintah terus-menerus melakukan kekerasan dan penindasan, dengan meningkatnya jumlah penangkapan dan pembunuhan politik, kebijakan yang semakin agresif terhadap negara-negara bagian, penghilangan paksa dan orang-orang yang didorong untuk meninggalkan negara itu,” tambahnya.

Rasheed, juru bicara partai, menekankan bahwa para pendirinya "tidak memiliki permusuhan pribadi dengan keluarga yang berkuasa".

Tetapi ketiadaan peradilan independen, kontrol ketat pemerintah terhadap media lokal dan "pemberangusan opini publik" adalah faktor lain yang menyebabkan pembentukan kelompok tersebut, kata pernyataan partai tersebut.

Baca Juga: Untuk Hilangkan Jejak Suap, Terdakwa Pinangki Mintai Suami Tukarkan Uang

Arab Saudi telah lama menghadapi kritik internasional atas catatan hak asasi manusianya. Itu meningkat sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman ditunjuk sebagai pewaris takhta Saudi pada Juni 2017.

Secara khusus, pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada Oktober 2018 di dalam konsulat Saudi di Istanbul memicu pengawasan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap catatan hak asasi manusia kerajaan.**

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x