Sudah Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Akankah Terinfeksi Ulang?

- 17 Oktober 2020, 18:00 WIB
NIAID / National Institutes of Health via AP
NIAID / National Institutes of Health via AP /

Dia menjadi kasus infeksi ulang COVID-19 AS pertama yang dikonfirmasi. Hingga saat ini, hanya ada segelintir kasus serupa di seluruh dunia, di Belgia, Belanda, dan Ekuador.

Para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari jumlah karyawan yang begitu kecil.

Tetapi prospek terinfeksi kembali COVID-19 dan menjadi lebih sakit untuk kedua kalinya dapat berdampak signifikan pada bagaimana pemerintah memetakan jalan keluar dari pandemi.

Baca Juga: Jawaban Ketika Mendengar Kumandang Adzan Lengkap dengan Doa Setelahnya

Secara khusus, infeksi ulang dapat membuat gagasan kekebalan kawanan  yaitu, persentase orang yang cukup tinggi yang akhirnya kebal terhadap COVID-19 tidak realistis.

"Kasus infeksi ulang berarti bahwa pada beberapa orang, respons kekebalan tidak cukup untuk melindungi mereka dari infeksi atau penyakit," kata Akiko Iwasaki, profesor Imunobiologi dan Biologi Molekuler, Seluler dan Perkembangan di Universitas Yale, kepada AFP.

"Infeksi ulang dari SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan COVID-19) berarti kekebalan yang diperoleh melalui infeksi alami tidak sempurna."

Para peneliti yang mendokumentasikan kasus pasien Nevada menawarkan sejumlah kemungkinan penjelasan tentang bagaimana dia bisa sakit dua kali.

Dia mungkin telah terpapar virus dalam dosis sangat tinggi untuk kedua kalinya, memicu reaksi yang lebih akut. Atau, itu mungkin jenis virus yang lebih ganas.

Akankah yang terinfeksi kembali menjadi penyebar?

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah