Umat Muslim dan Kristen Bersatu Lawan Pidato Kebencian Islamofobia Macron

- 26 Oktober 2020, 20:27 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /Akun Twitter Resmi Emmanuel Macron @EmmanuelMacron/
Presiden Prancis Emmanuel Macron.* /Akun Twitter Resmi Emmanuel Macron @EmmanuelMacron/ /

Dia mengumumkan pengawasan yang lebih ketat pada sekolah dan kontrol yang lebih baik atas pendanaan masjid asing.

Baca Juga: Dituduh Lecehkan dan Nguntit Wanita, Polisi Delhi Akan Diberhentikan dari Tugas

Namun perdebatan tentang peran Islam di Prancis telah mencapai intensitas baru setelah pemenggalan kepala guru Samuel Paty yang menurut jaksa dilakukan oleh seorang Chechnya berusia 18 tahun yang memiliki kontak dengan seorang teroris di Suriah.
Pakistan memanggil utusan Prancis.

Beberapa negara bagian yang berpenduduk sebagian besar Muslim juga mengutuk Macron, beberapa memanggil utusan Prancis.

Langkah terbaru dari langkah serupa datang dari Pakistan, di mana duta besar Prancis di Islamabad dipanggil pada hari Senin sebagai reaksi terhadap Macron.

"Benih kebencian yang ditanam hari ini akan mempolarisasi masyarakat dan memiliki konsekuensi serius," kata Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi dalam sebuah pernyataan.

Langkah itu dilakukan sehari setelah Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menulis surat kepada kepala Facebook Mark Zuckerberg yang meminta pelarangan konten Islamofobia yang serupa dengan konten penyangkalan Holocaust.

Baca Juga: Segera Cek Cara Dapatkannya, Karena 6 Bantuan Sosial Ini Akan Diperpanjang Hingga 2021

Qureshi mengatakan Pakistan telah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa "untuk memperhatikan dan mengambil tindakan terhadap narasi berbasis kebencian terhadap Islam."

"Ada kebencian di dunia atas karikatur yang menghujat, pernyataan tidak bertanggung jawab dari Presiden Prancis telah menambah bahan bakar ke dalam api," tambah menteri itu.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah