Perselisihan Prancis dengan Umat Muslim di Dunia Semakin Dalam

- 27 Oktober 2020, 18:16 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /France24.com/

Baca Juga: Kabar Gembira, Di Tengah Pandemi Covid-19, BPJS Kesehatanan Berikan Keringanan Pembayaran Iuran

Namun, kerajaan tidak menggemakan seruan oleh negara-negara mayoritas Muslim lainnya untuk mengambil tindakan terhadap gambar Nabi yang ditampilkan di Prancis.

Sebuah pernyataan kementerian luar negeri juga mengatakan Arab Saudi "mengutuk setiap tindakan teroris, siapa pun yang melakukannya", mengacu pada pemenggalan kepala guru Samuel Paty di dekat Paris bulan ini.

Dikutip mantrasukabumi.com dari aljazeera.com, bahwa perselisihan antara Prancis dan dunia Muslim berlanjut pada hari Selasa.

Keretakan melebar setelah dua peristiwa, yang pertama adalah pidato Emmanuel Macron pada 2 Oktober di mana presiden Prancis mengatakan Islam adalah agama yang berada dalam "krisis" di seluruh dunia, saat ia mencari dukungan untuk undang-undang baru untuk memperkuat undang-undang sekularisme.

Peristiwa kedua, pembunuhan guru Samuel Paty, semakin membuat gusar. Sementara Muslim mengutuk pemenggalan kepala yang mengerikan di siang hari, tanggapan dari pejabat Prancis dianggap menghubungkan Islam dengan "terorisme". Ada juga kekhawatiran akan hukuman kolektif.

Baca Juga: Arab Saudi Tolak Upaya untuk Hubungkan Islam dengan Terorisme atas Paris untuk Hak Karikatur Nabi

Lebih jauh, karena Paty dibunuh setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada para siswa, pejabat termasuk Macron telah menentang dengan mengatakan gambar-gambar ini akan terus diizinkan sebagai masalah kebebasan berekspresi.

Nabi sangat dihormati oleh umat Islam dan segala jenis penggambaran visual dilarang dalam Islam.

Selama akhir pekan, umat Islam menyerukan pemboikotan barang-barang Prancis, sebuah langkah yang didukung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang sering bentrok dengan Macron. Ada juga beberapa protes jalanan di seluruh dunia Muslim.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x