Dunia Sorot Kesiapan Pariwisata Indonesia, Bali Jadi Contoh Tujuan Wisata Aman COVID-19

- 3 November 2020, 09:25 WIB
Ilustrasi pariwisata Indonesia
Ilustrasi pariwisata Indonesia /unsplash.com/Nick Fewings

MANTRA SUKABUMI – Kesiapan sektor pariwisata Indonesia menjadi sorotan dunia. Dengan menjalankan semua protokol kesehatan yang ketat, dimulai dari negara asal turis, selama perjalanan, hingga sampai tempat tujuan wisata.

Pulau Bali dijadikan proyek percontohan.  Pemerintah Indonesia telah menetapkan Bali dengan memberikan rekomendasi perjalanan yang aman dan lancar ke pulau tersebut, karena Bali tetap menjadi tujuan wisata utama untuk turis lokal dan internasional.

Kenyataannya sekarang, kehidupan dunia dituntut  mampu menyesuaikan dengan COVID-19. Dalam hitungan bulan yang singkat, pandemi global mengubah cara manusia hidup, bersosialisasi, bekerja, berolahraga, dan bepergian. Dilansir Reuter pada 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Solusi NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum, Ikuti Cara Ini Agar Dapat UMKM Rp 2,4 juta

Baca Juga: Beberapa Fakta Kematian Park Ji Sun Komedian dan MC Asal Korea Selatan yang Tewas Bersama Ibunya

Beberapa dari perubahan ini tampaknya akan berlanjut setelah COVID-19 dikendalikan, meskipun saat ini tidak memungkinkan untuk membuat prediksi yang tepat tentang kapan semua itu akan terjadi. Ada beberapa aspek kehidupan modern yang telah terpengaruh secara drastis oleh COVID-19 seperti perjalanan internasional.

Lebih dari 16 juta wisatawan mengunjungi Indonesia pada tahun 2019, sementara prospek ekonomi yang cerah dan investasi asing yang terus berkembang menjadikannya tujuan bisnis yang semakin penting dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun pandemi telah menghentikan pertumbuhan ini pada tahun 2020, Indonesia saat ini menerapkan langkah-langkah komprehensif yang luas untuk membuat perjalanan ke dan dalam negeri seaman mungkin ketika perjalanan bisnis dan liburan internasional dapat dilanjutkan.

Upaya keselamatan dipimpin oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), meskipun pendekatannya bersifat multi-lembaga dan multi-disiplin yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.

Ibu Nia Niscaya, deputi pemasaran di Kemenparekraf, menjelaskan bahwa salah satu inisiatif Kementeriannya, “Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan aplikasi eHAC (Electronic Indonesia Health Alert Card) untuk pelacakan dan penelusuran”.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x