Trump Blokir Proses Transisi, Kematian Akibat COVID-19 Terus Bertambah, Biden: 'Ini Memalukan AS'

- 17 November 2020, 12:15 WIB
Trump Blokir Proses Transisi, Kematian Akibat COVID-19 Terus Bertambah, Biden: 'Ini Memalukan AS'
Trump Blokir Proses Transisi, Kematian Akibat COVID-19 Terus Bertambah, Biden: 'Ini Memalukan AS' /

MANTRA SUKABUMI - Presiden terpilih Joe Biden mengatakan pada hari Senin ‘Mungkin lebih banyak rakyat akan mati’ jika Presiden Donald Trump terus blokir proses transisi kekuasaan AS. Sementara pandemi COVID-19 terus memburuk, dan Biden mendesak Kongres AS untuk mengeluarkan undang-undang bantuan baru.

Biden mengatakan para pemimpin bisnis dan buruh telah mengisyaratkan kesediaan bekerja sama untuk mendukung ekonomi AS yang dilanda pandemi, tetapi menekankan COVID-19 terlebih dahulu harus dikendalikan.

Joe Biden, Presiden terpilih dari Partai Demokrat itu menyampaikan pidato dan menjawab pertanyaan dari wartawan di Wilmington, Delaware, setelah berkonsultasi dengan beberapa CEO perusahaan dan pemimpin Perserikatan Tenaga Kerja AS pada hari Senin 16 November 2020.

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Imbau Umat Islam Tak Terbawa Arus Berpikir Sempit, Agar Paham Radikal Tak Meluas

Biden menyambut baik dukungan para pemimpin Perusahaan dan Serikat Buruh untuk kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan vaksin COVID-19. Dikutip mantrasukabumi.com dari reuters.com pada Selasa 17 November 2020.

Biden akan mendapat warisan berupa situasi ekonomi yang parah, yang telah mengakibatkan jutaan orang kehilangan pekerjaan selama pandemi.  Dan telah menewaskan lebih dari 246.000 orang di Amerika Serikat. Kasus COVID-19 AS melonjak ketika Biden bersiap untuk menjabat pada 20 Januari.

“Kita akan memasuki musim dingin yang sangat gelap. Segalanya akan menjadi lebih sulit sebelum menjadi lebih mudah, ”kata Biden tentang pandemi COVID-19.

Biden kembali meminta pemerintahan Trump untuk bekerja sama dengan tim transisinya dalam mengatasi lonjakan kasus. “Mungkin akan Lebih banyak orang mati jika kita tidak berkoordinasi,” katanya.

Biden mendesak Kongres untuk mengeluarkan undang-undang bantuan pandemi. Pembicaraan tentang undang-undang semacam itu terhenti selama berbulan-bulan sebelum pemilihan umum 3 November 2020.

Biden bersikeras, bagaimanapun, bahwa penolakan Trump untuk menyerah tidak menghambat upaya transisinya. “Saya rasa ini lebih memalukan bagi negara daripada melemahkan kemampuan saya untuk memulai,” katanya.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Berikut Kaum yang Keluar dari Neraka dan Masuk Surga meski Dosanya Bertumpuk

Mengenai masalah ekonomi lainnya, Biden mengatakan dia berencana untuk mengejar "struktur pajak yang lebih adil" dengan perusahaan membayar bagian yang adil dan menambahkan bahwa dia ingin melihat upah minimum $ 15 per jam secara nasional.

Biden mengatakan tidak ada kontrak pemerintah akan diberikan kepada perusahaan yang tidak membuat produk di Amerika Serikat.

Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris sebelumnya mengadakan konferensi video tengah hari dengan beberapa kepala eksekutif termasuk GM General Motors Co. N Mary Barra, MSFT.O dari Microsoft Corp Satya Nadella, TGT.N Brian Cornell dari Target Corp dan GPS dari Gap Inc..N Sonia Syngal.

Dalam pernyataannya, perusahaan menyebut Biden sebagai "presiden terpilih", dan GM mengatakan bahwa pihaknya berharap untuk "bekerja dengan pemerintahan baru," bukti penolakan diam-diam atas tuntutan Trump terhadap hasil pemilu.

Turut hadir juga adalah presiden AFL-CIO Richard Trumka dan ketua Service Employees International Union, United Auto Workers dan dua Serikat Pekerja besar lainnya. **

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x