Pasukan Khusus Australia Diduga Membunuh 39 Orang Warga Sipil dan Tahanan Afghanistan

- 19 November 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi pasukan khusus
Ilustrasi pasukan khusus /Pixabay/DariuszSankowski/

MANTRA SUKABUMI - Pada Kamis, 19 November 2020, Perwira tinggi militer Australia mengakui ada bukti kredibel bahwa pasukan khususnya secara tidak sah membunuh setidaknya 39 warga sipil dan tahanan Afghanistan.

Selanjutnya, merekomendasikan masalah ini untuk ditangani oleh jaksa yang menyelidiki dugaan kejahatan perang.

"Beberapa patroli mengambil alih hukum ke tangan mereka sendiri, aturan dilanggar, cerita dibuat-buat, kebohongan diceritakan dan tahanan dibunuh," kata Kepala Jenderal Angkatan Pertahanan Angus Campbell.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Jarang Diketahui, Berikut 4 Cara Alami untuk Atasi Tangan yang Sering Keringatan

Dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com, bahwa komentarnya muncul sebagai hasil dari investigasi yang memberatkan, selama bertahun-tahun terhadap perilaku militer di Afghanistan diterbitkan.

Campbell "dengan tulus dan tanpa pamrih" meminta maaf kepada rakyat Afghanistan dan mengatakan 25 pasukan khusus Australia yang dituduh melakukan kesalahan dalam 23 insiden telah membawa "noda" pada resimen mereka, pada angkatan bersenjata dan di Australia.

"Catatan memalukan ini mencakup dugaan kasus di mana anggota patroli baru dipaksa untuk menembak seorang tahanan untuk mencapai pembunuhan pertama prajurit itu, dalam praktik mengerikan yang dikenal sebagai 'blooding'."

Campbell mengatakan 19 anggota dan mantan militer Australia, akan dirujuk ke penyelidik khusus yang akan segera ditunjuk untuk menentukan apakah ada cukup bukti untuk dituntut.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x