Pasukan Khusus Australia Diduga Membunuh 39 Orang Warga Sipil dan Tahanan Afghanistan

- 19 November 2020, 19:35 WIB
Ilustrasi pasukan khusus
Ilustrasi pasukan khusus /Pixabay/DariuszSankowski/

Dia juga menyerukan, agar beberapa medali layanan terhormat yang diberikan kepada pasukan operasi khusus yang bertugas di Afghanistan antara 2007 dan 2013 dicabut.

Baca Juga: Gawat, Menkeu Sri Mulyani Sebut Target Penerimaan Perpajakan Berpotensi Tidak Tercapai, Kenapa?

Setelah serangan teror 11 September 2001, lebih dari 26.000 personel berseragam Australia dikirim ke Afghanistan untuk bertempur bersama AS dan pasukan sekutu melawan Taliban, Al-Qaeda, dan kelompok ekstremis lainnya.

Pasukan tempur Australia meninggalkan negara itu pada tahun 2013, tetapi sejak itu serangkaian laporan yang sering brutal muncul tentang perilaku unit pasukan khusus elit.

Mulai dari laporan tentang tentara yang membunuh seorang anak berusia enam tahun dalam penggerebekan rumah, hingga seorang tahanan yang ditembak mati untuk menghemat ruang di dalam helikopter.

Militer telah lama dihormati di Australia, dan kampanyenya dari Gallipoli hingga Kokoda, telah memainkan peran penting dalam mengembangkan identitas negara sebagai negara yang merdeka dari kekuasaan kolonial Inggris.

Pemerintah Australia berusaha untuk meredam pukulan dari laporan itu, dengan Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan kepada warga Australia pekan lalu untuk bersiap menghadapi "kebenaran yang jujur ​​dan brutal" yang terkandung dalam dokumen yang disunting itu.

Morrison juga menelepon mitranya dari Afghanistan pada Rabu untuk meramalkan "beberapa tuduhan yang mengganggu" bahwa pemerintah menganggapnya "sangat serius".

Kantor Presiden Ashraf Ghani memiliki interpretasi yang berbeda tentang percakapan tersebut, mengatakan dalam serangkaian tweet bahwa Morrison telah "mengungkapkan kesedihannya yang paling dalam atas kesalahan tersebut", sebuah karakterisasi yang sangat diperdebatkan oleh para pejabat Australia.

Baca Juga: Selain Anies Baswedan, Wakil Gubernur Jakarta Dipanggil Polda Metro Jaya untuk Dimintai Klarifikasi

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x