Analis Militer Sebut Armada Baru Indo-Pasifik AS Akan Timbulkan Ancaman Bagi China

- 21 November 2020, 12:10 WIB
Sekretaris angkatan laut AS mengatakan sebuah armada dibutuhkan
Sekretaris angkatan laut AS mengatakan sebuah armada dibutuhkan /

Beijing Belt and Road Initiative yang kontroversial adalah skema investasi infrastruktur besar-besaran yang bertujuan untuk menghubungkan Cina dengan Asia, Afrika, Eropa dan sekitarnya.

Di bawah inisiatif tersebut, China telah bermitra dengan negara-negara Samudra Hindia termasuk Pakistan untuk membangun proyek infrastruktur utama seperti jalan raya dan pelabuhan, dalam upaya nyata untuk mendapatkan akses yang lebih cepat ke Eropa dan Afrika.

Pelabuhan Gwadar di Pakistan, misalnya, dibangun dan dikelola oleh konsorsium China, berlokasi strategis di dekat Selat Hormuz, jalur laut terpenting dunia untuk minyak.

Timothy Heath, seorang analis penelitian pertahanan internasional senior dengan lembaga pemikir AS Rand, mengatakan AS dapat dengan mudah mengatur armada baru, tetapi mungkin menjadi tantangan untuk membangunnya.

"Armada angkatan laut AS telah menyusut dari waktu ke waktu dan sudah menghadapi tantangan dalam memenuhi tugas komando yang ada," kata Heath. “Kemungkinan besar, komando baru mungkin akan beroperasi dengan sejumlah kecil kapal, setidaknya pada awalnya.”

Baca Juga: Beijing Marah, AS dan Taiwan Kerjasama Hubungan Ekonomi yang Lebih Kuat

Charlie Lyons Jones, seorang peneliti dari program pertahanan dan strategi Institut Kebijakan Strategis Australia, mengatakan langkah itu akan disambut oleh sekutu AS seperti Australia, yang mungkin bersedia menjadi tuan rumah fasilitas angkatan laut tambahan Amerika.

“Tapi ada kekhawatiran yang sah bahwa pembentukan Armada Pertama yang berbasis di Samudra Hindia sedikit sembarangan dan dilakukan tanpa banyak konsultasi dengan sekutu,” kata Lyons Jones.

“Selain itu, alangkah baiknya melihat Angkatan Laut AS mendapatkan lebih banyak kapal dan meningkatkan tonase sebelum membangun armada yang didedikasikan untuk Samudra Hindia, karena Armada Ketujuh AS saat ini sedang diperluas dan kepemimpinannya tidak akan bersedia melepaskan banyak- sumber daya yang dibutuhkan di Pasifik. ”

Armada Ketujuh Angkatan Laut AS di Yokosuka di Jepang mencakup wilayah seluas 48 juta mil persegi, membentang dari garis penanggalan internasional di pertengahan Pasifik hingga perbatasan India-Pakistan di Samudra Hindia. Armada Kelima, yang berbasis di Bahrain, meliputi Timur Tengah dan Samudra Hindia bagian barat.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x