Delapan Tewas dan 31 Luka-luka dalam Serangan Mortir di Daerah Pemukiman Kabul Afghanistan

- 22 November 2020, 08:50 WIB
Kerabat berdiri di sekitar mayat seorang anak laki-laki yang terbunuh oleh serangan mortir di Kabul, Afghanistan pada hari Sabtu. Foto: AP
Kerabat berdiri di sekitar mayat seorang anak laki-laki yang terbunuh oleh serangan mortir di Kabul, Afghanistan pada hari Sabtu. Foto: AP /

MANTRA SUKABUMI - Sekitar 23 mortir menghantam berbagai bagian ibu kota Afghanistan pada Sabtu waktu setempat, hingga menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 31 lainnya, kata seorang pejabat.

Peluru ditembakkan dari dua mobil, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian. Tidak ada yang langsung bertanggung jawab atas serangan pagi hari yang juga menargetkan daerah Wazir Akbar Khan di Kabul, yang menampung misi diplomatik.

Setidaknya satu roket mendarat di kompleks kedutaan Iran. Dalam sebuah tweet, kedutaan besar Iran di Kabul di mengkonfirmasi bahwa sebuah roket jatuh di halaman kompleks kedutaan dan "sejumlah pecahan peluru" menghantam gedung utama kedutaan, menyebabkan beberapa kerusakan pada jendela dan peralatan, tanpa menyebutkan peralatan.

Baca Juga: Militer AS di Korea Selatan Perketat Pembatasan Virus Corona

Baca Juga: Perlu Diketahui, Inilah 6 Tanda Orang yang Selalu Dikejar Rezeki

"Untungnya insiden tersebut tidak memakan korban dan semua staf dalam keadaan sehat," kata tweet tersebut, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari SCMP.

Afiliasi ISIS di Afghanistan mengklaim serangan roket tersebut, menurut SITE Intelligence Group. Kelompok ISIS telah melakukan serangan serupa di masa lalu dan mengaku bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini di Kabul termasuk dua serangan dahsyat terhadap lembaga pendidikan yang menewaskan lebih dari 50 orang, banyak di antaranya pelajar.

Selain kelompok pemberontak, ada beberapa panglima perang bersenjata lengkap dengan milisi yang tinggal di Kabul dengan permusuhan lama terhadap satu sama lain.

Pakistan, yang Perdana Menteri Imran Khan berkunjung pada Selasa Kabul untuk pertama kalinya sejak dia menjabat, mengutuk serangan itu dan memperingatkan "penting untuk waspada terhadap para perusak yang bekerja untuk merusak upaya perdamaian." Dia tidak mengidentifikasi "spoiler."

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x