Menyedihkan, Selama Sekolah Ditutup Kehamilan Remaja di Kenya Meningkat 3 Kali Lipat

- 22 November 2020, 11:40 WIB
ilustrasi hamil.
ilustrasi hamil. /pexels-negativespace

Dan lebih banyak gadis hamil yang mungkin melewatkan kunjungan dokter sama sekali.

"Kami tahu bahwa gadis-gadis muda yang hamil tidak mengakses layanan kesehatan seperti wanita dewasa karena kejadian yang diluar kontrol itu," kata Ademola Olajide, perwakilan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kenya.

Itu membuat mereka lebih rentan terhadap komplikasi kesehatan dan aborsi yang tidak aman, tambahnya.

Secara global, kehamilan dan persalinan adalah penyebab utama kematian bagi anak perempuan berusia antara 15 dan 19 tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Bosibori sendiri mengalami beberapa komplikasi. Dokternya merekomendasikan operasi caesar, tetapi dia dan ibunya Ann khawatir dan meminta persetujuan dari tabib tradisional.

Atas restu Tabib tradisional, Bosibori menjalani proses kelahiran tersebut di rumahnya dan melahirkan bayi perempuan dengan berat 3,3 kg.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

“Saya senang bayinya ada di sini, kecemasannya sudah berakhir,” kata Bosibori sambil menggendong anaknya yang baru lahir di satu-satunya tempat tidur keluarga, diapit oleh speaker tua berdebu yang berfungsi sebagai meja samping tempat tidur.

Hingga Januari, ketika sekolah-sekolah di Kenya akan dibuka kembali sepenuhnya, Bosibori akan merawat bayinya secara penuh.

Setelah itu, Ann, yang membesarkan Bosibori hingga genap berusia 18 tahun, mengatakan akan menemukan cara untuk merawat cucunya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Reuters.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x