Harga Vaksin Covid-19 Rp200 Ribu Perdosis, Akan Mulai Disuntikan Dalam Waktu Dekat ini

5 Oktober 2020, 19:10 WIB
ilustrasi Vaksin: Vaksin Covid-19 Sinopharm dan Sinovac Sudah Siap Untuk Publik Bulan November 2020 /

MANTRA SUKABUMI - Kabar bahwa vaksin Covid-19 telah ditemukan dan saat ini akan mulai diedarkan. Namun ada hal yang kurang menyenangkan dengan harga vaksin Covid-19.

Yakni harga vaksin yang terbilang mahal mungkin akan menjadi masalah. Namun, tentang harga itu belum pasti. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Bio Farma (Persero).

Bio Farma memperkirakan untuk harga vaksin Covid-19 yang akan dijual di pasaran berkisar Rp200 ribu perdosis. Harga tersebut belum pasti dan masih menunggu kepastian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Jika Terjadi, Palabuhanratu Sukabumi Berisiko Tinggi Terdampak Tsunami 20 Meter

Baca Juga: Usai Trump Dinyatakan Positif Corona, Biden Diatas Angin dan Berkampanye Tetap Fokus pada Covid-19

Honesti Basyir menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih berkomunikasi dengan Kementerian BUMN dan presiden terkait penetapan harga vaksin tersebut.

“Asumsi sementara harga (vaksin) Rp200 ribu per dosis, kami sedang berkomunikasi dengan pemerintah. Akan ada Perpres,” kata Honesti pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta seperti dikutip mantrasukabumi.com dari.PMJ News pada Senin, 5 Oktober 2020.

Menurut Honesti, ditargetkan pada akhir 2020 atau awal tahun 2021 vaksinasi akan dilakukan. Proses vaksinasi akan dilakukan kepada 170 juta orang. Angka itu sekitar 70 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, BLACKPINK Dikonfirmasi Menjadi Bintang Tamu di Acara 'Ask Us Anything'

Setiap orang, nantinya akan mendapatkan dua dosis vaksin atau dua kali suntikan. Dengan begitu, Bio Farma akan menyediakan 340 juta vaksin hingga tahun depan.

“Target 170 juta orang Indonesia untuk memenuhi herd immunity, jadi 1 orang 2 dosis, jadi butuh 340 juta dosis tahun depan,” ujarnya.

Proses vaksinasi itu merupakan jangka pendek dari langkah strategi holding farmasi BUMN dan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus. Selain menggandeng produsen vaksin asal China, Sinovac, Bio Farma juga bekerja sama dengan perusahaan farmasi terkemuka di dunia.

“Untuk jangka pendeknya sendiri, kita juga kita inisiatif untuk melakukan (kerja sama) dengan beberapa produsen vaksin nanti kami informasikan lebih lanjut,” tuturnya.

Baca Juga: Akibat Komplikasi Covid-19, Designer Jepang Kenzo Takada Tutup Usia

Sementara itu, untuk jangka panjangnya, Bio Farma akan memproduksi vaksin Merah Putih. Pada tahap ini, Bio Farma akan berkolaborasi dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman yang akan menggunakan strain virus asli Indonesia.

“Vaksin Merah Putih ini diharapkan akan diproduksi pada semester kedua 2022, bekerja sama dengan lembaga Eijkman yang berperan untuk penelitian awal sampai dengan pembuatan bibit vaksin,” tukasnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler