Waspada, Asam Urat Tinggi dapat Sebabkan Encok, Kenali Berikut Gejalanya dan Cara untuk Atasinya

13 November 2020, 14:42 WIB
Waspada, Asam Urat Tinggi dapat Sebabkan Encok, Kenali Gejalanya dan Cara untuk Atasinya /Alodoc/ /

 

MANTRA SUKABUMI - Penyakit encok pastinya sudah sangat sering terdengar di telinga masyarakat Indonesia.

Penyakit encok adalah salah satu penyakit yang sering dikaitkan dengan nyeri pinggang yang biasanya sering dialami oleh orang yang sudah lanjut usia.

Encok sebenarnya adalah dampak dari penyakit asam urat. Penyakit ini tidak hanya menyerang pinggang tapi biasanya juga dapat menyerang sendi-sendi lainnya pada tubuh. seperti yang diketahui penyakit encok ini tidak dapat disembuhkan. Namun ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol gejalanya.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: Bucin Wajib Tahu, Berikut 7 Cara Bahagiakan Pasangan Agar Langgeng Selamanya

Perlu diketahui encok dan penyakit asam urat adalah dua hal yang berkaitan. encok merupakan penyakit radang sendi akibat tingginya asam urat dalam darah atau hiperurisemia.

Pada kondisi normal tubuh bisa mengeluarkan asam urat melalui urine dan juga feses namun, jika sejumlah berlebihan maka asam urat akan mengeras dan membentuk kristal.

Persendian yang paling sering mengalami encok adalah jempol kaki telapak kaki pergelangan kaki dan lutut. namun encok terkadang juga menyerang siku, pergelangan tangan, jari tangan, dan tulang belakang walaupun jarang.

Sebagaimana dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber terpercaya, persendian yang biasa terkena encok umumnya akan mengalami gejala seperti:

- nyeri hebat

- kemerahan

- sensasi panas

- pembengkakan

- rasa kaku

Setelah gejala berikut berakhir, kemungkinan kamu tidak akan mengalami lagi selama beberapa minggu atau bulan atau bertahun-tahun setelahnya. Namun, beberapa waktu setelah nya sendi pada tubuh kembali meradang sehingga penderita akan merasakan lagi gejala encok yang sebelumnya sempat menghilang.

Penyakit encok biasanya lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi sebagai berikut:

Baca Juga: Kabar Membanggakan, Film Besutan Joko Anwar 'Perempuan Tanah Jahanam' Masuk Nominasi Oscar 2021

- berjenis kelamin laki-laki

- memiliki berat badan berlebih atau obesitas

- memiliki anggota keluarga yang menderita encok

- mengonsumsi obat diuretik (merangsang
pengeluaran urine)

- menderita gagal jantung kongestif, sindrom
metabolik, dan hipertensi

- mengalami resistensi insulin atau diabetes

- mengalami penurunan fungsi ginjal

- mengonsumsi alkohol atau makanan dan minuman
tinggi fruktosa

- sering mengonsumsi makanan tinggi purin seperti
daging, jeroan, dan seafood

Apabila kamu memiliki salah satu dari kondisi tersebut sebaiknya segeralah periksa kadar asam urat kamu secara rutin.

Encok memang tidak bisa disembuhkan. Namun, kamu bisa mengelola gejala yang muncul dengan cara cara memperbaiki gaya hidup kamu. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi gejala encok yang kamu rasakan.

1. Menjaga berat badan ideal

Berat badan yang berlebih akan membebani persendian sehingga dapat membuat dampak encok menjadi semakin parah. Oleh karena itu jagalah berat badan kamu agar tetap ideal dengan aktif berolahraga dan tidak makan secara berlebihan.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL Amerika Latin, Brasil Chile Uruguay, Cek Jadwal dan Ulasan

2.Memperbaiki pola makan

Asam urat adalah produk buangan dari purin, jadi penderita encok pantang mengonsumsi makanan kaya purin. Hindari jeroan, seafood, serta minuman mengandung fruktosa dan alkohol. Gantilah dengan sayur, buah, telur, dan sumber karbohidrat.

3. Melindungi persendian

Persendian yang terkena encok akan sangat lebih rentan mengalami cedera. Cedera tentunya akan membuat kerusakan sendi menjadi semakin parah. Lindungilah sendi kamu dengan melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang aman. Gunakan juga pelindung sendi bila perlu.

4. Aktif berolahraga

Ketika tubuh tidak sedang terkena encok, isilah hari-hari kamu dengan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Lakukanlah paling tidak selama 30 menit dengan frekuensi tiga hari seminggu.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler