Dia juga menjelaskan terkait varian baru virus Corona N501Y lebih rentan tertular pada anak-anak.
"Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak," sambungnya.
Saya mau bicara soal varian baru virus korona, yang sebenarnya sudah ada dari 20 September silam, tapi baru disadari beberapa hari lalu. Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak.
Saya mau bicara soal varian baru virus korona, yang sebenarnya sudah ada dari 20 September silam, tapi baru disadari beberapa hari lalu. Varian baru ini bernama N501Y dan punya kemampuan infeksi yang lebih tinggi. Lebih mudah menular 70 persen. Terutama kepada anak-anak.
— Prof. Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) December 25, 2020
Dia juga menjelaskan terkait pertanyaan yang menyebutkan tentang pengarus dari vaksinasi.
"Kemudian, apakah akan memengaruhi hasil dari vaksinasi? Tidak. Karena vaksinasi tidak membentuk satu respons antibodi saja," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Siapkan Dana Rp110 Triliun untuk Beberapa Bantuan pada 2021, Ini Daftarnya
Baca Juga: Tak Hanya Tingkatkan Kesuburan Pria dan Wanita , Ini 6 Manfaat Konsumsi Matoa si Manis dari Papua
"Yang harusnya terpengaruh adalah kebijakan kita dan keputusan orang untuk berlibur. Sekali lagi, mari perketat tali masker," sambungnya.