Network
MANTRA SUKABUMI - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan varian baru Covid-19 B1617 asal India sudah mulai memasuki wilayah Indonesia.
Menkes mengatakan, sebelumnya India sempat mengalami penurunan kasus yang signifikan yaitu sekitar 5000 kasus perhari, namun kini sudah naik ratusan kali lipat menjadi 349 ribu kasus perhari.
Terkait tsunami Covid di India yang mengakibatkan lonjakan kasus yang sangat tinggi, Budi Gunadi menjelaskan fenomena tersebut disebabkan oleh dua hal utama.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Muak dengan Kebijakan Pemerintah, dr Tirta: Sekarang Saya Hanya Perioritaskan Keluarga, Teman dan Pegawai Saya
"Pertama adalah mutasi baru B1617, yang kedua adalah tidak konsisten menjalankan protokol kesehatan," kata Budi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 26 April 2021.
Menurut Budi, hal tersebut karena India merasa jumlah kasusnya sudah turun dan vaksinasi di India cepat sekali, mereka menjadi lengah dan tidak waspada.
"Oleh karena itu, kami mengingatkan agar tetap waspada dan menjaga keseimbangan, yang ada sekarang sudah bagus baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi," tutur Budi.
Budi mengatakan, saat ini Indonesia sudah memberikan kemajuan yang positif dari segi kesehatan sudah menurun indikatornya dan dari sisi ekonomi indikatornya naik.
Baca Juga: Crist Wamea Singgung Prabowo Subianto Soal Alutsista: Ladang Singkong Biar Pak Mentan Saja
"Saya sampaikan pesan dari bapak Presiden, tolong jangan diubah-ubah lagi kebijakannya, atau jangan sampai kita berperilaku yang mengubah keseimbangan ini, karena ini keseimbangan yang sudah sangat bagus," ujarnya.
Menkes Budi juga menjelaskan bahwa mutasi virus baru Covid-19 B1617 asal India sudah memasuki Indonesia dan sudah ada 10 orang yang terpapar.
"Ada 10 orang yang sudah terkena virus tersebut. 6 diantaranya adalah impor dan 4 diantaranya adalah transmisi lokal," kata Budi.
Untuk transmisi lokal, Budi menjelaskan sebaran orang yang terkonfirmasi terpapar virus varian tersebut yaitu 2 di Sumatera, 1 di Jawa Barat, dan 1 di Kalimantan Selatan
Baca Juga: Gagal Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB, Moeldoko Malah Sukses Jadi Ketua ini
"Jadi untuk Provinsi di Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan kita akan sangat hati-hati untuk selalu mengontrol apakah ada mutasi baru tersebut atau tidak," pungkas Budi. *
