Sebisa mungkin, gunakan pelindung saat berkontak dengan hewan terutama yang sakit, atau bahkan mati karena daging dan darahnya dimungkinkan masih menjadi tempat tinggal virus.
Adapun bagi negara-negara endemik makanan harus dimasak dengan matang sebelum dimakan, terutama daging hewan.
Sementara, penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi saat kontak fisik dengan spesimen yang memiliki gejala.
Setidaknya, dua hingga empat minggu, gejala akan muncul, dikenali dengan ciri terdapat ruam kulit, cairan tubuh yang keluar dari kulit seperti nanah atau darah, serta koreng.
Bahkan bisul, ruam di kulit atau luka di mulut juga bisa menularkan cacar monyet. Artinya, virus ini juga bisa menyebar melalui air liur.
Oleh sebab itu, orang yang dekat dengan penderita cacar monyet memiliki risiko tertular lebih besar, termasuk tenaga medis yang menangani.
Selain itu, penyakit ini juga bisa menular melalui media lain seperti pakaian dan alat makan.
Sebaiknya, jangan gunakan pakaian atau sprei, handuk, piring, sendok dan lainnya dari seseorang yang terjangkit cacar monyet.
Tak hanya itu, Virus cacar monyet juga dapat menyebar dari seseorang yang hamil ke janin dari plasenta, atau dari orang tua yang terinfeksi ke anak selama atau setelah lahir melalui kontak kulit ke kulit.