Hati-hati Masker Kain atau Bedah Saat Berolahraga Berbahaya Bisa Menyebabkan Vertigo

- 20 September 2020, 19:03 WIB
Ilustrasi Masker Buff
Ilustrasi Masker Buff /

MANTRA SUKABUMI –Berolah raga menggunakan masker sangat tidak di rekomendasikan, apalagi olahraga tersebtu melibatkan cardio di pompa secara terus menerus.

Apalgi Penggunaan masker untuk mencegah menularnya covid-19 kini telah di standarisasi, setelah di larang nya penggunaan masker scuba atau buff.

Karena penggunaan masker scuba dan buff dinilai terlalu tipis dan tidak efektif untuk mencegah, penularan virus covid-19 dan masih belum teruji klinis

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Baca Juga: Hati-hati Penggunaan Masker Tidak Standar, Masih Akan Tertular Virus Covid-19

Kementerian Kesehatan merekomendasikan orang-orang mengenakan masker saat berada di tempat umum termasuk saat melakukan olahraga untuk membantu mengurangi risiko penyebaran COVID-19.

dilansir mantrasukabumi.com dari laman antaranews, beberapa ahli kesehatan baru-baru ini mengungkapkan kekhawatiran efek tak terduga masker selama berolahraga. Menurut mereka, masker bisa membantu mencegah droplet yang membawa virus corona ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau bahkan berbicara. Tetapi benda ini juga dapat membatasi performa seseorang saat berolahraga.

Sebuah makalah yang baru-baru ini diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, menyoroti manfaat menutupi wajah Anda menggunakan masker selama berolahraga versus kemungkinan kejadian buruk saat mengenakannya.

Baca Juga: Bahaya, Penggunaan Masker Scuba dan Buff Terlalu Tipis, Virus Covid-19 Masih Bisa Tembus

Dalam makalah disebutkan, mengenakan masker bisa membatasi pernapasan dan menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi tidak menggunakan masker bisa melepaskan lebih banyak droplet ke udara saat orang bernapas selama melakukan aktivitas yang berat.

Para ilmuwan melibatkan para atlet untuk melakukan tes terpisah yang membutuhkan masker. Banyak yang mengungkapkan, masker bisa mempengaruhi latihan, menurut Cedric Bryant, presiden dan kepala bidang sains di American Council on Exercise.

"Pengalaman pribadi saya, detak jantung lebih tinggi pada intensitas relatif yang sama ketika Anda mengenakan masker," kata dia seperti dikutip dari Irish Times dan Medical Daily,

"Anda harus mengantisipasi akan sekitar delapan hingga 10 denyut lebih tinggi per menit," sambung Bryant.

Baca Juga: Hati-hati Penggunaan Masker Tidak Standar, Masih Akan Tertular Virus Covid-19

Menurut dia, denyut jantung mulai meningkat segera setelah mengenakan masker dan akan semakin tinggi saat berolahraga.

Dalam percobaan lain, Len Kravitz, seorang profesor ilmu olahraga di University of New Mexico, menemukan mengenakan masker tampaknya berkontribusi terhadap sakit kepala ringan selama latihan.

Menurut dia, satu dari dua atlet yang terlibat dalam percobaan mengaku berlari sambil mengenakan masker membuatnya pusing setelah hanya beberapa menit.

Lalu harus bagaimana?

Ada cara untuk mengurangi atau menghindari ketidaknyamanan akibat masker. Pertama, pakailah masker yang tepat dan pas, menurut Christa Janse van Rensburg, seorang profesor ilmu olahraga di University of Pretoria, Afrika Selatan.

Baca Juga: Hati-hati Jangan Lakukan ini Jika Tidak Mau Ginjal Rusak, Nyawa Taruhannya

Dia menyarankan orang-orang menghindari masker bedah selama berolahraga, karena bahan ini cepat menjadi basah dan kehilangan beberapa kemampuan mereka untuk memblokir kuman keluar.

Masker kain yang terbuat dari bahan yang memudahkan bernapas dan sintetis dapat bekerja lebih baik mencegah lembap menumpuk di sekeliling masker dan wajah yang tertutupinya.

Pilih masker dengan dua lapis kain karena cenderung tidak menyebabkan overheating atau panas pada wajah dan menyulitkan saat bernapas.

Baca Juga: Hati-hati Masker Kain atau Bedah Saat Berolahraga Berbahaya Bisa Menyebabkan Vertigo

Penggunaan MASKER STANDAR BERBAHAYA

Penggunaan masker untuk mencegah menularnya covid-19 kini telah di standarisasi, setelah di larang nya penggunaan masker scuba atau buff.

Karena penggunaan masker scuba dan buff dinilai terlalu tipis dan tidak efektif untuk mencegah, penularan virus covid-19 dan masih belum teruji klinis.

Koordinator Tim Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi menegaskan penggunaan masker bagi masyarakat harus sesuai standar.

Baca Juga: Bahaya, Penggunaan Masker Scuba dan Buff Terlalu Tipis, Virus Covid-19 Masih Bisa Tembus

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

"Itu dapat dilihat dari spesifikasi pabrikan, misalnya ukuran pori-pori masker. Karena percuma kalau pakai masker yang tidak standar," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis malam.

Menurut dia, tidak standarnya masker akan sia-sia karena tidak melindungi masyarakat sehingga rawan tertular COVID-19.

Disinggung tentang penggunaan masker jenis scuba, Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya tersebut belum dapat memastikan karena membutuhkan proses pengkajian oleh tim berwenang, semisal ITS atau Unair.

Baca Juga: INDIA Darurat Covid 19, Rusia Mulai Jual Jutaan Vaksin ke Negara Itu

"Masker scuba masih perlu diuji dulu dan dibawa ke laboratorium. Sekarang ini di Jatim masih dalam tahap imbauan memakai masker dulu," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan jenis masker scuba dan buff yang hanya terbuat dari satu lapis kain dinilai belum efektif dalam mencegah percikan droplet.

"Penggunaan masker yang aman akan mampu menjaga seseorang dan orang lain saat melakukan interaksi," katanya.

Namun, lanjut dia, berdasarkan uji laboratorium terbaru masker jenis scuba yang hanya satu lapis ternyata kurang aman.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Malaysia Terbanyak Ternyata di Impor dari India

 "Ini sesuatu yang baru terkonfirmasi melalui satu laboratorium. Jadi sesungguhnya kalau misalnya masker untuk tenaga medis seyogyakan pakai N95, perawat pun sudah pakai N95. Saya sendiri memakai surgical mask yang memiliki tiga lapis. Sedangkan masker kain itu dua lapis. Yang dikhawatirkan adalah masker yang hanya satu lapis," tuturnya.**

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah